Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bayi Berkaki Empat (1)

Kompas.com - 23/08/2008, 11:40 WIB

JAKARTA, SABTU — Soaduon, ayah bayi lelaki berkaki empat yang lahir Rabu malam lalu di RS Sentra Medika Depok, mengaku istrinya, Setianingsih, tidak ngidam yang aneh-aneh ketika mengandung. "Biasa saja. Mangga muda. Terus saya penuhi," ujar Soaduon ketika ditemui Kompas.com di Ruang Perinatologi Gedung CMU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Sabtu (23/8).

Memang, menurut Soaduon, istrinya itu pernah meminta jagung bakar. Namun, hanya sekali diberikannya. Alasannya, jagung bakar tak baik untuk kesehatan ibu hamil dan sang bayi. "Saya kasih sekali itu juga karena dia ngamuk-ngamuk," ujar Soaduon yang kini menganggur. Beberapa bulan sebelum putranya lahir, proyek di tempat kerjanya di Pulo Gadung sudah selesai.

Menurut Soaduon, semuanya berlangsung normal dan sama sekali tak ada keanehan. Proses mengandung pun berlangsung 9 bulan. Ketika di-USG pada usia tiga bulan kehamilan, saat itu belum terlihat apa-apa. Hanya saja, setelah itu mereka tidak pernah lagi melakukan USG.

Soaduon hanya membawa istrinya ke bidan dekat rumah mereka di kawasan Pekapuran, Cimanggis. "Sebelum lahir, bidan bilang enggak bisa ditolong di sini karena letaknya sungsang. Jadi dirujuk ke RS Sentra Medika," ujarnya. Di sinilah si kecil yang belum diberi nama itu lahir sehat dengan berat 2,8 kilogram dan panjang 45 cm. Namun, ternyata ada dua kaki tambahan di bokongnya dan tidak memiliki anus. Soaduon sangat sedih dengan kondisi bayi pertamanya itu meski merasa harus tetap bersyukur jika si kecil lahir dengan kondisi seperti itu.

Soaduon telah memberitahukan perihal kondisi buah hatinya kepada istrinya. "Saya sudah bilang ke dia, tapi sambil menguatkan juga dengan firman-firman Tuhan. Dia sedih juga pastinya. Saya bilang, kalau kita bersandar pada Tuhan pasti ada jalan keluar," katanya. (LIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com