Serat Optik Gantikan Menara BTS

JAKARTA, SELASA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggunakan serat optik untuk melayani para pengguna telepon genggam, menggantikan menara base transceiver station (BTS). Serat optik akan dipasang di daerah-daerah padat dan bernilai komersial tinggi dan menara BTS masih ditoleransi di daerah dengan nilai komersial rendah.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Selasa (14/10) di Balaikota DKI Jakarta, mengatakan, penggunaan jaringan serat optik menguntungkan bagi para operator karena biaya pemasangan dan pemeliharaannya murah. Selain itu, pembongkaran menara BTS dapat memperbaiki tata ketinggian bangunan di Jakarta. 

Peralatan serat optik dapat dipasang di tiang listrik, lampu jalan, atau jembatan penyeberangan sehingga lebih efektif untuk melayani pengguna telepon genggam. "Di kota-kota yang lebih maju dari Jakarta, menara BTS sudah tidak digunakan dan diganti dengan serat optik," kata Fauzi.

Ketiadaan aturan yang jelas selama 10 tahun terakhir membuat Jakarta berkembang menjadi hutan menara BTS. Sekitar 2.000 menara BTS bertebaran di berbagai penjuru Jakarta dan membuat tata ketinggian bangunan kacau.

Berdasarkan kajian rencana daya jangkau seluler, Jakarta terbagi dalam 861 kawasan. Dengan pemasangan jaringan serat optik yang tepat di 861 kawasan itu, tidak akan tercipta area kosong yang tidak dilayani sinyal telepon seluler.

Menurut Fauzi, peraturan gubernur untuk pemasangan jaringan serat optik ini akan segera disusun dalam waktu dekat. Pembuatan izin menara dan perpanjangan izin akan menunggu selesainya pergub tersebut.