Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Penjahat Jalanan Disapu

Kompas.com - 03/11/2008, 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Selama sepekan, polisi di kalangan Polres Metro Jakarta Selatan menyapu puluhan penjahat jalanan. Hasil operasi, dari 247 orang yang diamankan, 67 orang ditetapkan sebagai tersangka. Dari jumlah tersangka itu empat orang di antaranya adalah residivis.

Kepada pers, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Iwan Kurniawan, Minggu (2/11), menjelaskan, operasi dilakukan sejak 26 Oktober sampai 2 November. Operasi dilakukan di sejumlah jalan, terminal, stasiun, pusat perbelanjaan, serta tempat hiburan yang belakangan dinilai rawan kejahatan.

Polisi berhasil menyita barang bukti dari tangan pelaku berupa kapak merah, linggis, kunci leter T, golok dan pisau, ganja dan magadon, serta catatan judi.

”Mereka yang terjerat operasi premanisme ini adalah perampok, pemeras, dan perampas jalanan, penodong, penjambret dan pencopet, pengamen yang merangkap sebagai pencoleng, timer, serta juru parkir liar,” ujar Iwan.

Terbanyak kapak merah

Menurut Iwan, dari 13 Polsek Metro di lingkungannya, yang terbanyak mengamankan mereka yang diduga sebagai penjahat jalanan ialah Polsek Metro Setiabudi, 40 orang. ”Sebagian besar adalah para pelaku kejahatan kapak merah,” ujarnya.

Peringkat berikutnya adalah Polsek Metro Cilandak 24 orang, Polsek Metro Tebet 23 orang, dan Polsek Pasar Minggu 20 orang.

Namun, jumlah mereka yang diamankan tidak dapat dipakai sebagai indikator untuk mengukur tinggi rendahnya tingkat kejahatan di wilayah bersangkutan. Masih banyak sejumlah variabel tertentu yang saling memengaruhi.

”Kalau polisinya rajin, ya, banyak tangkapan. Sebaliknya, kalau kejahatannya banyak tetapi polisinya malas, ya sedikit yang ditangkap,” tuturnya.

Namun Iwan mengakui bahwa wilayah paling rawan ada di Polsek Metro Pamulang. Untuk mengatasinya, Polres Metro Jaksel menggalakkan kegiatan polisi masyarakat (polmas).

Mereka yang ditangkap antara lain Febri (16) dan Dedy Susanto (17) yang tubuhnya dipenuhi tato. Kepada wartawan di Polres Metro Jaksel keduanya mengaku sering memeras sambil mengamen di kendaraan umum sepanjang Jalan Gatot Subroto-Blok M.

Febri, warga Cawang, Jakarta Timur, usianya masih di bawah umur. Kepada korbannya, Febri sering mengaku baru keluar lembaga pemasyarakatan. (WIN)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com