Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tasbih, Sajadah, dan Kurma Paling Diminati Untuk Oleh-oleh Haji

Kompas.com - 08/11/2008, 06:54 WIB

JAKARTA, JUMAT - Tidak semua oleh-oleh haji dibawa para jemaah dari tanah suci. Tidak sedikit jemaah haji Indonesia yang membeli oleh-oleh di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dari sekian banyak pilihan untuk dijadikan sebagai oleh-oleh haji, ternyata tasbih dan sajadah paling banyak diminati oleh keluarga maupun jamaah haji di Indonesia. Itu dari segi sandang, karena dari segi makanan kurma menjadi komoditas yang paling laku dijual di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Menurut salah satu pedagang, Ika, dibandingkan dengan produk pilihan lain semacam sarung, mukena, baju koko, maupun produk yang lain, porsi tasbih dan sajadah lebih mendominasi.

"Karena semua orang yang datang mencari oleh-oleh haji, rata-rata membeli tasbih dan sajadah. Meskipun laku, produk lain seperti baju koko hanya sedikit yang membelinya sebagai oleh-oleh haji," kata Ika, di Jakarta, Jumat (7/11).

Ika menambahkan, tasbih dan sajadah yang dijualnya terbagi atas dua macam, yakni produksi dalam negeri dan produksi luar negeri. "Para pembeli banyak yang memilih produksi Turki, dan Pakistan (luar negeri), daripada produksi lokal. Meskipun harganya tidak terpaut banyak," lanjut penjaga stan Ny. Lukman ini.

Sajadah produksi luar negeri di stan tersebut, dihargai muali dari Rp 250 ribu sampai Rp 1,6 juta per kodi untuk yang paling mahal (1 kodi = 20 buah). Sedangkan sajadah lokal dipatok Rp 400 ribu perkodi. Untuk tasbih paling murah dihargai sebesar Rp 25 ribu sampai Rp 240 ribu per lusin. "Paling mahal itu tasbih produksi China jenis kristal. Untuk tasbih lokal kami hanya jual dua varian saja, berukuran sedang Rp 90 ribu dan Rp 170 ribu untuk yang besar," jelasnya.

Ketika ditanya mengenai kebanyakan orang yang memilih sajadah dan tasbih sebagai oleh-oleh haji, Ika mengatakan, bahwa kedua barang tersebut lebih identik dengan orang yang datang dari tanah suci, dibandingkan dengan produk yang lain. "Kalau baju koko dan sarung itu khan udah biasa, jadi para jamaah haji mungkin ingin menonjolkan kesan hajinya dengan tasbih dan sajadah," sambung Ika.

Dari pengakuan Ika, sampai dengan saat ini sudah sekitar 25 orang yang sudah membeli sajadah dan tasbih dari tokonya, baik yang berasal dari dalam maupun luar wilayah ibukota Jakarta. "Mereka rata-rata beli tasbih minimal lima lusin, dan sajadah dua sampai tiga kodi. Sedangkan pembeli selain lokal Jakarta, ada juga yang datang dari Bekasi, Serang, dan kota-kota lain di Jawa," terang Ika.

Sedangkan salah satu pedagang kurma, Warjun menjelaskan, meskipun sudah ada beberapa keluarga dan calon jamaah haji yang telah membeli kurma. Namun jumlah penjualannya jauh menurun dibanding dengan tahun haji sebelumnya. "Pada awal musim haji 2007, dalam sehari kami biasa menjual 15-20 dus kurma dalam sehari, tapi hari ini kami baru menjual empat dus saja," ujar Warjun.

Walaupun menurun penjualannya, Warjun masih menyatakan bahwa kurma masih menjadi incaran untuk oleh-oleh haji. "Dibanding dengan kismis, kacang arab, atau parfum. Kurma lebih dicari buat oleh-oleh haji," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com