JAKARTA, JUMAT - Hingga 27 Februari, jumlah sekolah yang belum menjalankan jam masuk sekolah 06.30 menurun menjadi 9,3 persen atau 213 sekolah.
Demikian disampaikan Taufik Yudhi, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, di Jakarta, Jumat (27/2). Seperti diberitakan sebelumnya, 220 sekolah swasta (SD, SMP, SMP) atau 9,6 persen belum menjalankan kebijakan itu.
"Itu kan tadi evaluasi 13 Februari, kalau sampai hari ini sudah mencapai 9,3 persen. Alasannya, sekolah-sekolah itu telah mendapat SK Guberbur tentang kebijakan JMS. Sebelum-sebelumnya kenapa tidak mengikuti, mungkin karena belum adanya SK itu," jelas Taufik Yudi.
Untuk menuntaskan sisa sekolah yang belum menerapkan JMS, Taufik bakal mengatur pertemuan dengan orang tua siswa. "Melakukan pendekatan tidak hanya secara birokratis tapi dengan kontak langsung. Ini akan dilakukan secara periodik, termasuk proses evaluasinya," ungkapnya.
Menanggapi penilaian Agus Sukadika, Sekjen Dewan Pendidikan DKI Jakarta yang mengatakan harus menambah bus sekolah, Taufik bakal mempertimbangkannya. "Ya, nanti itu juga akan dievaluasi secara periodik. Kita pertimbangkanlah bagaimana baik-buruknya, bila bermanfaat ya kita jalankan, lihat nanti lah," pungkasnya.
Adapun kemungkinan tambahan bus, dinasnya pasti akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan, meski ia pun belum bisa merinci berapa jumlah bus yang akan dioperasikan.
"Saat ini kan ada 34 bus, yah akan ditambah dari waktu ke waktu. Tapi kalau ditambah nanti tambah macet, makanya nanti kita koordinasi lagi dan terus-menerus," terang Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.