Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Terus Ditemukan

Kompas.com - 30/03/2009, 06:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.comPencarian korban jebolnya tanggul Situ Gintung masih terus dilanjutkan. Hingga Minggu (29/3) pukul 17.00 tercatat 99 orang tewas serta 6 dari 12 korban luka dan trauma masih dirawat di rumah sakit. Sementara korban hilang terus bertambah menjadi 131 orang.

Tim SAR gabungan yang terdiri atas anggota Polri, TNI, mahasiswa, pencinta alam, dan para relawan mengerahkan lima alat berat di sekitar kawasan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan dua tim anjing pelacak untuk mencari korban yang belum ditemukan. Tim anjing pelacak bergerak mulai pukul 09.00 hingga pukul 14.00.

Hingga pukul 12.00 tercatat 96 korban tewas. Tim SAR mengevakuasi tiga korban lagi pada Minggu siang. Ketiga korban ini adalah perempuan berusia sekitar 22 tahun yang ditemukan di Jembatan Pratama, Ricky Burhanudin (17) ditemukan di belakang gedung rektorat UMJ, dan Rif’ah Marhamah (4) yang ditemukan di Kali Pesanggrahan.

Sementara itu, dua jenazah yang dikirim ke RS Fatmawati kemarin pagi telah diambil keluarga masing-masing setelah berhasil diidentifikasi. Mereka adalah Wito Suyoto (39) dan Pungki Andela (25).

Dengan demikian, dari 35 jenazah yang dikirim ke RS Fatmawati, kini masih tersisa dua jenazah yang belum teridentifikasi, yakni jenazah seorang wanita berumur sekitar 22 tahun dan seorang bocah perempuan berusia 2-4 tahun. Dr Indriani, Kepala Instalasi Forensik dan Perawatan Jenazah RS Fatmawati, mengakui, sangat sulit untuk mengenali jenazah secara visual.

Sementara itu, terdapat 12 korban luka yang dirawat di rumah sakit, antara lain karena gigitan ular, lecet, menderita trauma tumpul thorax, trauma, sesak napas, pusing-pusing, aspirin pneumonia, dan sakit tulang punggung. Sebagian korban, terutama yang digigit ular dan lecet, sudah kembali ke pengungsian setelah mendapat perawatan di rumah sakit.

Berdasarkan data Posko Utama Bencana Situ Gintung, total rumah warga yang rusak sebanyak 319 bangunan. Kerugian material yang dialami warga hingga kini belum terdeteksi.

UMJ sendiri diperkirakan mengalami kerugian Rp 8 miliar karena sebagian fasilitasnya rusak parah dan musnah. Wakil Rektor I UMJ Suhendar Sulaeman menyatakan, angka itu baru penghitungan kasar karena pendataan belum selesai.

Kerugian terbesar, antara lain, adalah rusaknya puluhan ribu buku koleksi Perpustakaan UMJ. Buku-buku itu merupakan koleksi penerbit dari luar dan dalam negeri. Kondisi gedung perpustakaan kini juga miring karena diempas gelombang air yang sangat kuat.

Yusuf, Pembantu Rektor II UMJ, menambahkan, selain lima gedung terendam, termasuk rektorat, barang-barang yang ada di dalam gedung juga rusak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com