Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bang Idin, Si Penyelamat Pertama

Kompas.com - 01/04/2009, 12:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lambannya respons pemerintah dalam mengevakuasi korban bencana Situ Gintung membuat hati seseorang yang sehari-hari membersihkan Kali Pesanggrahan tergerak.

Dia adalah Bang Idin (56), dikenal sebagai sosok yang peduli dengan kebersihan Kali Pesanggrahan. Sisa hidupnya dicurahkan untuk menjaga lingkungan di sepanjang kali itu.

Hari pertama bencana, Idin bersama relawan yang tergabung dalam tim Sangga Buana langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. "Waktu hari pertama saya menyelamatkan 20 orang dan menemukan 12 mayat di sepanjang Kali Pesanggrahan," ujarnya.

Sejak pagi hingga sore Bang Idin menyisir kali sampai ke wilayah hulu di Cipulir. "Banyak warga yang berada di atas atap rumah dan pohon yang saat itu memerlukan pertolongan," imbuhnya.

Pada hari pertama, belum ada respons cepat dari tim SAR. Bagi Idin, tragedi ini amat memilukan. Tak pernah terlintas sedikit pun melihat sungai yang selalu dirawatnya menjadi tempat puluhan orang meregang nyawa.

Hal itu juga yang membuat dirinya berubah profesi menjadi pencari mayat. "Biasanya bersihin dan mengangkut sampah, tapi sekarang malah mayat," ujarnya sambil tersenyum.

Kegigihan dan keikhlasan Idin ternyata cukup membantu tim SAR mengevakuasi korban. "Ya sudah sepantasnya kita langsung bergerak turun ke lapangan, bukan mendirikan posko lalu duduk-duduk saja kaya posko parpol-parpol itu," kata Idin.

Hingga hari keenam tragedi situ Gintung, Idin masih terus menyisir di sepanjang Kali Pesanggrahan. "Kebetulan saya tahu betul medan kali ini, jadi bisa sedikit membantu tim SAR," ujarnya lagi.

Menurutnya, bencana ini merupakan dampak dari ketidakpedulian semua pihak, baik pemerintah dan warga setempat. Misalnya, peraturan yang menyebutkan 40 meter sepadan Situ Gintung tidak boleh dijadikan tempat permukiman, tapi nyatanya daerah yang semestinya menjadi tata ruang air berubah fungsi menjadi tempat tinggal. "Saya sudah pernah ingatkan dua bulan lalu ke pihak pemkot, tapi mereka tidak menggubrisnya," ujarnya.

Sekarang apa daya? Bencana sudah terjadi. Tidak perlu saling tuding untuk mencari kesalahan. Alangkah baiknya kita mencari jalan keluarnya. "Hari ini (1/4) saya dan warga akan melakukan penanaman 1.000 pohon di sekitar tanggul Situ Gintung," ujar Idin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com