Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Tarif "Laundry" Pun Naik

Kompas.com - 14/09/2009, 09:41 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Pengusaha jasa laundry atau pencucian pakaian di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar), mulai menaikkan tarif 5 hingga 10 persen guna mengantisipasi melonjaknya permintaan konsumen pascalebaran.

Sihol Pandapotan Sihombing (57), pengelola "Panda Laundry" di Jalan Pulo Ribung, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan, yang ditemui Senin (14/9) mengatakan, jumlah konsumen pascamudik lebaran diprediksikan meningkat hingga 100 persen. Pada hari normal rata-rata ia menerima 150 hingga 200 kg pakaian kotor per hari.

"Biasanya biaya jasa mencuci pakaian yang kami kenakan ke pelanggan Rp 6000 per kg. Namun, akibat keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia), kami terpaksa membatasi jumlah pelanggan dengan menaikkan harga menjadi Rp7000 per kg," katanya.

Menurut Panda, sebanyak 12 orang karyawan, 11 mesin cuci, dan 3 mesin pengering yang dimilikinya saat ini tidak dapat mengimbangi  tingkat kebutuhan pelanggannya pascalebaran.

Berdasar pengalaman tahun sebelumnya, kata dia, jumlah pakaian kotor yang harus ditangani karyawan sempat mencapai 300 Kg per hari. Sehingga batas waktu tiga hari penyelesaian order cucian terpaksa ditambah dari batas kesepakatan.

"Biasanya masyarakat kota sudah lelah dengan segala aktifitas Lebaran yang ia lakukan di kampung. Sehingga saat sampai kembali di rumah, mereka enggan disibukkan dengan kegiatan yang banyak menguras tenaga, salah satunya persoalan tumpukan pakaian kotor," katanya.

Sebagian besar pelanggan Panda Laundry, kata dia, berasal dari warga perumahan terdekat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Faktor lonjakan konsumen diperkirakan akibat pengaruh dari pembantu rumah tangga yang masih menjalani masa cuti Lebaran.

Sementara itu, antisipasi lonjakan konsumen juga nampak di Mom’s Loundry, Jalan Raya Kamboja, Perumnas I, Bekasi Barat. Selain menaikkan harga, pengusaha juga akan membatasi jumlah pakaian kotor milik konsumen pada saat pascalebaran. "Kami tidak ingin keteteran lagi seperti tahun lalu. Pelanggan merasa kecewa karena pakaiannya molor tiga hari dari batas waktu kesepakatan," kata Dimas (31), karyawan Mom’s Loundry.

Kenaikan harga yang ia terapkan sebesar Rp500 dari harga normal Rp6000 per Kg. "Saya rasa kenaikan harga itu wajar, mengingat tenaga kami hanya sanggup menangani 50 Kg hingga 100 Kg pakaian per hari," kata Dimas yang dibantu empat rekannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com