Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kampus, Novita Jarang Bergaul

Kompas.com - 30/09/2009, 09:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Di kampus Universitas Trisakti, Novita Purnamasari  (19) diketahui jarang bergaul dengan rekan-rekannya. Dia juga dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Selama di kampus, Novita lebih banyak berkumpul bersama teman-teman dekatnya saja. "Dia jarang datang ke kampus. Hanya sesekali saja. Selama di kampus dia paling main dengan gank-nya saja," kata Bunga Putri, rekan satu kampus Novita, Selasa. (29/9) siang.

"Paling kami cuma say hello saja kalau ketemu. Kami bahkan tidak tahu kalau dia menetap di apartemen Mediterania. Yang kami tahu dia tinggal di Bogor," tambah Bunga.

Hal senada disampaikan Dewi, rekan Novita lainnya. "Novita paling akrab dengan Farel. Saya sudah banyak bicara dengan Farel, tetapi katanya dia tidak tahu banyak tentang (pribadi) Novita," kata Dewi.

Meski begitu, Senin (28/9) lalu, puluhan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Design Universitas Trisakti menggelar doa bersama untuk mendiang Novita. "Semua peserta diwajibkan untuk mengenakan pakaian serba hitam, tanda berduka. "Lalu kami bersama-sama membaca doa untuk Novita semoga amal ibadahnya diterima Tuhan dan dosa-dosanya diampuni Tuhan," kata Bunga.

Doa bersama itu dilanjutkan pada Selasa (29/9) sekaligus menggelar penggalangan dana belasungkawa. "Rencananya kami menggalang dana lagi dan kemudian akan diberikan kepada keluarganya di Bogor," tutur Bunga.

Diakui oleh Bunga dan Dewi, kematian Novita akibat dibunuh secara sadis di Apartemen Mediterania membuat sebagian mahasiswa ketakutan. "Bisa saja kejadian itu menimpa kami. Kami jadi takut dan harus berhati-hati," ucap Bunga.

Sementara itu, polisi masih terus mengungkap kasus pembunuhan Novita Purnamasari. Novita ditemukan tewas di Apartemen Mediterania Tower E No 31 SL pada Minggu (20/9) dengan sejumlah luka tusukan di tubuhnya.

Apartemen itu disewa oleh Novita sejak sekitar setahun lalu. Sebelumnya, dia tinggal bersama keluarganya di Bogor. Novita adalah anak dari Harun Al Rasyid, mantan pejabat di Departemen Sosial. Saat ditemukan, Novita masih mengenakan pakaian tidur. Pembunuhnya membawa kabur handphone Blackberry milik Novita dan uang 2.000 dollar AS serta cek senilai Rp 100 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com