Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris Digerebek, Ciputat Macet, Cari Jalur Alternatif

Kompas.com - 09/10/2009, 16:59 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Penggerebekan teroris oleh Tim Densus 88 Antiteror di kawasan Ciputat mengakibatkan arus lalu lintas di sejumlah jalan raya di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (9/10), mengalami kemacetan parah. "Biasanya tidak sampai semacet ini," kata seorang warga, Lulu Fitri, di Ciputat, Jumat.
    
Lulu memaparkan, saat keluar menjelang waktu shalat Jumat, kepadatan arus lalu lintas telah terjadi antara Pasar Ciputat hingga kawasan Gintung.
    
Ia baru mengetahui bahwa kemacetan tersebut merupakan dampak dari operasi penggerebekan yang dilakukan Densus 88. "Saya baru tahu setelah melihat dari televisi," katanya.
    
Sementara itu, pantauan Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya saat ini menunjukkan bahwa arus lalu lintas padat merayap di Jalan Ciputat Raya, baik dari arah Pasar Jumat ke Ciputat maupun sebaliknya.
    
Menurut TMC, kemacetan tersebut diakibatkan banyak warga yang ingin melihat lokasi penggerebekan yang terletak di Jalan Semanggi II, Kelurahan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.
    
Untuk itu, para pengguna jalan raya diimbau untuk menghindari jalan raya di kawasan Ciputat dan sekitarnya serta bisa mengambil jalur alternatif agar tidak terjebak dalam kemacetan.
    
Sebelumnya, dua buronan teroris yang diduga Syaifudin Zuhri (36) dan Mohammad Syahrir (41) tewas ditembak Tim Densus 88 di lokasi penggerebekan pada sekitar pukul 11.00.
    
Saat ini, jenazah kedua teroris yang terlibat peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton pada 17 Juli 2009 itu telah berada di kamar mayat Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani proses identifikasi mayat oleh tim forensik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com