JAKARTA, KOMPAS.com — Tim khusus Mabes Polri kembali menangkap tujuh orang yang diduga sebagai pelaku pembobolan nasabah bank melalui anjungan tunai mandiri (ATM).
"Masih berkembang terus, sementara 10 orang (diduga pelaku) ditangkap di Jakarta dan Kalimantan," kata Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen Ito Sumardi melalui layanan pesan singkat (SMS) di Jakarta, Jumat malam.
Dengan demikian, polisi sudah menangkap sekitar 10 orang yang diduga kuat terlibat sindikat pembobolan tabungan nasabah bank nasional melalui ATM pada sejumlah wilayah di Indonesia.
Pada Jumat (22/1) pagi, tim khusus Mabes Polri berhasil menangkap dan menetapkan satu orang tersangka berinisial F yang terindikasi terlibat pencurian sejumlah tabungan nasabah melalui mesin penarikan uang tunai otomatis.
Kemudian, tim Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrim) Polda Kalimantan Barat menangkap dua tersangka lainnya sebagai pembobol ATM di Pontianak.
Tidak lama berselang, penyidik kepolisian meringkus tujuh orang yang diduga pelaku pembobolan ATM di wilayah Jakarta dan Kalimantan. Namun, Ito belum menyebutkan status ketujuh pelaku yang diringkus polisi karena masih dalam penyelidikan.
Selain menangkap tersangka F, polisi juga mengamankan uang tunai Rp 23 juta, komputer, beberapa jenis kartu ATM, dan alat pendeteksi kode nomor rahasia atau PIN pemegang kartu ATM (skimmer).
Sebelumnya, sejumlah nasabah bank nasional, yakni Bank Mandiri, BII, BCA, BRI, BNI, dan Bank Permata melaporkan kehilangan uang tabungan kepada pihak kepolisian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.