Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Ribuan Ekor Unggas Mati Terjangkit Flu Burung

Kompas.com - 29/01/2010, 09:44 WIB

SUKADANA, KOMPAS.com — Virus flu burung kembali menyerang unggas di tiga kecamatan di Kabupaten Lampung Timur pada Januari 2010, mengakibatkan sedikitnya 1.176 ekor ternak ayam mati.

"Memasuki musim hujan ini, ternak ayam mudah terserang berbagai penyakit, salah satunya flu burung," kata Dewanto, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Lampung Timur, di Sukadana, Jumat (29/1/2010).

Berdasarkan laporan petugas pemantau flu burung (PDSR) Lampung Timur, sepanjang Januari 2010 jumlah ayam yang mati akibat terjangkit flu burung mencapai 1.176 ekor di tujuh desa, padahal tahun 2009 hanya mencapai 708 ekor di 11 desa.

"Itu laporan resmi dari PDSR Lampung Timur," katanya.

Serangan flu burung pada Januari ini di Lampung Timur terjadi di Kecamatan Sukadana, Purbolinggo, dan Marga Tiga.

Menurut Dewanto, selama musim hujan ini, virus flu burung mudah menyerang unggas karena kondisi suhu yang sangat dingin menyebabkan kekebalan tubuh unggas menurun.

"Untuk itu, warga diharapkan mengandangkan unggasnya agar serangan flu burung tidak meluas," ujarnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, banyak ternak ayam mati saat musim hujan ini. Namun, warga belum mengetahui penyebab kematian itu.

Seorang warga di Kecamatan Batanghari, Untung (62), mengatakan bahwa banyak ayam yang dipeliharanya mati, padahal sudah berusaha dikandangkan.

"Awalnya, ayam sudah sakit. Lalu, ayam yang sakit itu dikandangkan dan keesokan harinya ayam sudah mati," katanya.

Untung belum mengetahui  ayam tersebut positif terjangkit flu burung karena belum melaporkannya ke Kantor Cabang Dinas Peternakan Lampung Timur.

"Kami belum paham mengenai bedanya kasus unggas yang terserang flu burung atau terserang penyakit lainnya," ungkapnya.

Dinas Peternakan Lampung Timur meminta masyarakat melaporkan ke kantor cabang dinas atau instansi terkait setempat jika ditemukan unggas mati mendadak. Ini dilakukan untuk menekan penyebaran penyakit yang sangat mematikan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com