Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT Lebak Bulus-Dukuh Atas Selesai 2016

Kompas.com - 18/02/2010, 11:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Tauhid di Jakarta, Rabu (17/2/2010), mengatakan bahwa salah satu pemicu permasalahan transportasi, khususnya kemacetan di DKI, adalah tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan.

Untuk mengerem laju pertumbuhan jumlah kendaraan, Pemprov DKI kini tengah mengembangkan Pola Transportasi Makro (PTM). Tauhid juga menjelaskan bahwa saat ini Pemprov DKI tengah mengembangkan proyek MRT Jakarta Tahap I (Lebak Bulus-Dukuh Atas) yang ditargetkan selesai pada 2016.

Untuk kemajuanya sendiri, saat ini tengah dilakukan diskusi efektif melalui joint working group yang terdiri dari unsur-unsur seperti Kementerian Perhubungan sebagai executing agency, Pemprov DKI sebagai implementing agency, PT MRT Jakarta sebagai sub-implementing agency dan Nippon Koei sebagai konsultan basic design.

Pada akhir tahun ini, pembebasan lahan yang dilakukan oleh dinas-dinas Pemprov DKI juga ditargetkan selesai, khususnya di daerah Lebak Bulus.

"Pengadaan management consultant service yang dimulai bulan ini diharapkan mampu mempercepat terlaksananya proyek ini," kata Tauhid saat rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI, Rabu.

Asisten Perekonomian dan Administrasi DKI, Mara Oloan Siregar, yang turut hadir dalam rapat mengatakan bahwa pengembangan proyek transportasi ini bertujuan mewujudkan transportasi yang baik di DKI. Caranya dengan mengintegrasikan semua moda angkutan umum yang ada demi menciptakan angkutan massal yang memadai bagi masyarakat.

"Pengembangan pola angkutan massal ini menjadi prioritas Pemprov DKI ke depan," tandasnya.

Ketua Komisi B DPRD DKI Selamat Nurdin mengungkapkan bahwa upaya Pemprov DKI melalui program-programnya itu dinilai sudah baik. Namun, dia mengingkatkan agar program itu menjadi program nyata yang bisa dinikmati masyarakat.

"Kami ingin program itu bukan sekadar program khayalan," kata Selamat Nurdin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com