Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Setujui Sodetan Sungai Ciliwung ke Kali Cipinang

Kompas.com - 19/02/2010, 13:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rapat yang dipimpin Wakil Presiden Boediono, Jumat (19/2/2010) siang, menyetujui ide Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Kementerian Pekerjaan Umum untuk menyodet Sungai Ciliwung dengan memanfaatkan terowongan lama di kawasan Bidara Cina yang akan melintas ke Kali Cipinang.

Dengan demikian, volume air yang tinggi di Sungai Ciliwung bisa disalurkan juga ke Proyek Banjir Kanal Timur (BKT), selain ke Banjir Kanal Barat (BKB). Selain itu, untuk mengatasi banjir Sungai Ciliwung, disetujui juga penambahan satu pintu air lagi di pintu air Manggarai dari sebelumnya dua pintu menjadi tiga pintu air.
 
Demikian disampaikan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Pitoyo Soebandrio dalam keterangan pers seusai rapat koordinasi tentang penanganan banjir yang dipimpin Wapres Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (19/2/2010) siang.

Rapat dihadiri juga oleh Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa, dan Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto.

"Ada rencana membuat sodetan dari Ciliwung dengan Kali Cipinang sehingga air bisa masuk ke BKT sehingga ada koneksi antara Ciliwung dan BKT. Selama ini Ciliwung berdiri sendiri sehingga jika ada air dalam jumlah volume yang besar, bisa tertampung di BKT," tandas Fauzi.

Menurut Pitoyo, langkah lain untuk menurunkan tinggi air di Sungai Ciliwung adalah dibuatnya pintu air baru di kawasan Manggarai. "Dua pintu buatan Belanda yang ada akan ditambah lagi. Jika cuma satu lubang (pintu), hal itu percuma. Karena itu, dibuat satu pintu baru," ujar Pitoyo.

Menurut Pitoyo, letak pintu air baru berada di bawah Jalan Manggarai, yang nantinya akan dibuat jalan layang dan diintegrasikan dengan kereta bandara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com