Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu dari Empat Warga Bogor Alami Gangguan Jiwa

Kompas.com - 02/03/2010, 20:08 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Warga Kota Bogor yang mengalami gangguan jiwa mencapai 24 persen, atau satu dari empat orang warga mengalami gangguan kesehatan jiwa.

Kepala Puskesmas Sindang Barang, dr Erna menyatakan hal di atas saat pemaparan Kader Kesehatan Jiwa tentang Program Kesehatan Jiwa di Balai Kota Bogor, Selasa (2/3/2010). Angka tersebut berdasarkan hasil penelitiannya di tiga puskesmas di Kota Bogor yang mempunyai pelayanan kesehatan jiwa.

Menurut dokter umum tersebut, persentase gangguan jiwa (psikososial) Kota Bogor ini lebih tinggi dibanding tingkat Jawa Barat (20 persen) dan tingkat nasional (11,6 persen). Sebagaimana data Departemen Kesehatan RI tahun 2007. Untuk gangguan jiwa berat, Kota Bogor hanya 0,4 persen, Jawa Barat 0,22 persen, dan nasional 0,46 persen.

Menurut Erna, masalah kesehatan jiwa merupakan masalah yang cukup serius walaupun tidak menyebarkan kematian. Namun demikian, dapat berdampak serius bagi sejumlah penderita dan lingkungannya. Yakni, mulai dari menjadi berperilaku kekerasan diri sendiri, keluarga masyarakat, tekanan pada keluarga (psikis, sosial dan ekonomi), dan hilangnya usaha produktif (ekonomi). Apalagi sebagai besar penderitanya ada pada usia produktif (17-50 tahun) dan pencari nafkah utama keluarga.

Pemicunya gangguan jiwa beragam. Mulai dari kehilangan anggota keluarga atau orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, kehilangan harta benda, kehilangan anggota tubuh, penderita penyakit kronis (darah tinggi, TBC, kencing manis, jantung, ginjal, rematik), hingga kehamilan dan melahirkan.

"Dari penelitian kami seorang dari tiga ibu hamil memiliki gangguan psikososial. Sebab ibu hamil memang rentan terhadap depresi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com