Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Diikat dan Dipukuli Satpol PP

Kompas.com - 14/04/2010, 18:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Amin (25) tampak gemetar saat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Rabu (14/4/2010). Wajahnya tampak lesu dan ada bercak darah yang telah mengering di bajunya. Celananya tampak compang-camping dan sobek di beberapa bagian.

Dengan mulut bergetar, dia menuturkan telah menjadi korban keganasan Satpol PP dalam kerusuhan antara Satpol PP dan warga yang mempertahankan keberadaan Makam Mbah Priok. Saat itu, dia dan empat temannya ingin mengantarkan air mineral ke warga dan jemaah habib dari pengajian di masjid makam keramat tersebut.

"Kami tadi mau mengantar air mineral ke dalam, ke makam. Tadi sudah reda kan kerusuhannya, makanya berani masuk," tutur dia saat ditemui di RSUD Koja, Jakarta, Rabu (14/4/2010).

Namun sial, dia dan keempat temannya berpapasan dengan beberapa anggota Satpol PP yang keluar dari arah makam. Salah seorang anggota Satpol PP langsung berteriak histeris dan menuding Amin sebagai biang kerusuhan. "Dia teriak dan menuding saya biang ribut, biang rusuh," kata Amin menirukan anggota Satpol PP tersebut.

Tidak lama kemudian, anggota Satpol PP lainnya berdatangan dan mulai memukuli Amin dan empat temannya menggunakan tongkat. Karena mencoba melawan, akhirnya anggota Satpol PP tersebut mengikat Amin dan keempat temannya meggunakan tali tambang. Aksi pemukulan pun berlanjut, bahkan kelimanya ditelanjangi oleh anggota Satpol PP.

"Akhirnya tadi ada polisi dan melepaskan kami. Kami juga disuruh pakai pakaian kembali," tandasnya. Saat ini, situasi di RSUD Koja masih hiruk pikuk. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com