Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini 4 SSK Berjaga-jaga di Koja

Kompas.com - 14/04/2010, 21:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Polda Metro Jaya malam ini mengerahkan empat SSK (sekitar 400 personel) ke Koja, Jakarta Utara, untuk berjaga-jaga di wilayah itu pascabentrok warga dengan Satpol PP dan polisi. Sementara kendaraan yang rusak tercatat 6 bus polisi, 4 truk polisi, 4 truk Satpol PP, dan satu water canon. "Kerusakan sepeda motor belum diidentifikasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar dalam keterangan pers di Polda Metro Jaya, Rabu (14/4/2010) malam.

Sampai malam ini, menurut Boy, korban sementara berjumlah total 144 orang. "Tidak ada korban meninggal. Dua polisi mengalami luka berat," katanya.

Siang tadi Polda Metro Jaya mengerahkan tujuh satuan setingkat kompi (SSK) ke lokasi makam Mbah Priuk di Koja. Namun, malam ini mereka sudah ditarik semua dan digantikan dengan empat SSK.

Menurut Boy, bentrokan siang tadi kemungkinan terjadi karena miskomunikasi antara ahli waris makam Mbah Priuk dan Pemprov DKI. "Mestinya yang digusur bukan makam Mbah Priuk, melainkan rumah-rumah-rumah liar di sana. Entah bagaimana kemudian berkembang isu makam itu yang akan dibongkar," katanya.

Kabid Humas Polda Metro menjelaskan, sebenarnya komunikasi antara Pemprov DKI dan warga serta ahli waris sudah dilakukan, tetapi tampaknya masih kurang. Kemungkinan ada pihak-pihak yang memprovokasi sehingga terjadi bentrokan yang tidak terkendali dan anarki.

Kapolda Metro Jaya, lanjut Boy, mengharapkan semua pihak menahan diri dan mengharapkan ada upaya dialog pada Kamis (15/4/2010) pagi yang diadakan Pemprov DKI dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan ahli waris makam Mbah Priuk di Balaikota DKI.

Pemprov DKI sendiri sudah menjelaskan bahwa makam Mbah Priuk tidak dibongkar, tetapi justru akan dijadikan cagar budaya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com