Jakarta, Kompas
Sejak Rabu (14/4), gerbang Terminal Peti Kemas Koja tidak bisa dipakai akibat Jalan Dobo, akses utama Terminal Peti Kemas Koja, tertutup bangkai kendaraan yang dibakar massa terkait bentrokan karena rencana penggusuran makam Mbah Priuk.
Meski gerbang 3, 4, 5, dan 6 telah dibuka, ke-4 gerbang itu hanya untuk arus keluar truk peti kemas. ”Jalur masuk ke area terminal masih lewat Gerbang 1, 2, 12, dan 13 JICT (Jakarta International Container Terminal) sampai pukul 12.00,” kata General Manager Terminal Peti Kemas Koja Doso Agung.
Selepas pukul 12.00 (Jumat, 16/4), arus masuk barang ke terminal itu tak lagi melalui JICT. Jalan Dobo sudah hampir bersih dari bangkai kendaraan. Bangkai kendaraan telah dipindahkan petugas kebersihan ke tepi jalan sehingga Jalan Dobo bisa dilalui truk-truk peti kemas.
Setiap hari, Terminal Peti Kemas Koja melayani bongkar muat rata-rata 2.067 peti kemas. ”Jumat ini biasanya Terminal Peti Kemas Koja sepi dan kami gunakan untuk merawat alat-alat. Namun, karena bentrokan kemarin, banyak barang yang tertunda. Semua pekerjaan kami selesaikan Jumat ini,” kata Doso.
Arus lalu lintas dari Jalan Cilincing menuju Pelabuhan Tanjung Priok belum lancar. Situasi ini ternyata dimanfaatkan sejumlah remaja untuk menjarah barang dalam truk terbuka yang kebetulan melintas saat itu.
Personel Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Utara juga mulai bertugas. Namun, mereka belum memakai seragam dinas atas perintah pimpinan sampai situasi benar-benar aman.
”Memang lebih baik tidak memakai seragam dinas dulu,” kata Ali Rahmadi (37), personel Satpol PP Jakarta Utara.