Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air, Dirut PAM Jaya Dicopot

Kompas.com - 07/05/2010, 21:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Krisis air di Jakarta selama beberapa hari ini dijawab dengan bongkar pasang pejabat Perusahaan Air Minum Jaya atau PAM Jaya. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pun mencopot Direktur Utama Perusahaan Air Minum Jaya, Haryadi Priyohutomo.

Ia menggantinya dengan Maurits Napitupulu yang semula Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta. Pelantikan dilakukan oleh Sekretaris DKI Jakarta, Muhayat, di kantor PAM Jaya, Penjernihan, Jakarta Pusat, Jumat (7/5/2010) sore.

Selain itu, dilantik juga dua pejabat PAM Jaya: Sekretaris Badan Pengawas PAM Jaya Thabrani Maschiernie dan anggota badan pengawas PAM Jaya, Aliudin EA.

Muhayat mengatakan, wacana penggantian Dirut PAM Jaya sudah muncul sejak tahun lalu karena masa jabatan Haryadi sudah habis. Namun, penggantian tertunda karena proses pelantikan baru bisa dilaksanakan setelah melalui proses uji kelayakan dan kepatutan pada calon pengganti.

"Saya mengharapkan penggantian tersebut dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan air bersih kepada masyarakat Jakarta karena selama ini dinilai belum optimal," kata Muhayat.

Peningkatan kinerja perusahaan untuk mencapai target pendapatan asli daerah yang ditetapkan sebesar Rp 8 miliar selama 2010 menurut Muhayat akan menjadi fokus bagi Dirut PAM Jaya yang baru.

Selain itu, PAM Jaya juga diminta mengoptimalkan pelayanan terhadap masyarakat dengan standar pelayanan minimum yang telah ditetapkan. Lebih lanjut, Muhayat merinci lima hal yang diharapkan dapat tercapai oleh kinerja PAM Jaya yang baru. Hal itu antara lain mengupayakan penyelesaian utang secara bertahap pada Kementerian Keuangan agar terhindar dari berbagai bentuk sanksi atas kewajiban.   

Hal lainnya adalah meningkatkan jangkauan pelayanan air bersih sebesar 68,34 persen pada 2012 dan menurunkan tingkat kehilangan air menjadi 43 persen pada 2012 karena pada tahun 2010 tingkat kehilangan air masih mencapai 50 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com