Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Wali, Saya Berani Mati!

Kompas.com - 10/05/2010, 21:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Bocah itu tampak polos memakai kaos dan topi. Tampak biasa layaknya remaja lain seusianya. Namun, pemikirannya boleh jadi seperti orang dewasa. "Saya cinta wali. Demi wali, saya berani mati. Allahuakbar," teriak Bayu (14), Senin (10/5/2010), dalam jumpa pers di Kantor KPAI, Jakarta.

Ia juga mengingatkan jangan sampai ada yang berani menggusur makam wali (Mbah Priok).

Bayu adalah salah satu korban anak terparah dalam kerusuhan Koja beberapa waktu lalu. Ia mendapatkan luka berat di pelipis kepala dan punggungnya. Saat kerusuhan, Bayu berada di pemakaman untuk mengaji hingga akhirnya memutuskan untuk menginap. Sudah enam bulan ia menimba ilmu mendalami Al-quran di sana.

"Bayu mengalami trauma. Dia jadi malas berbicara dan mudah marah, apalagi kalau bertemu orang asing," ungkap ayah Bayu, Sulis, menjelaskan tekanan psikis yang tengah dialami anaknya.

Sulis mengaku Bayu adalah seorang anak yang sabar dan penurut. "Sekarang dia mudah sekali emosi. Jadi saya juga harus hati-hati kalau menasihati dan menyuruhnya," ucap Sulis.

Menurut Ketua KPAI, pernyataan Bayu saat jumpa pers itu merupakan dampak dari kerusuhan. Selain itu, ia menilai lingkungan Bayu sudah menanamkan doktrin untuk menjunjung tinggi wali. "Ini baru Bayu, masih banyak Bayu lainnya yang berpikiran serupa," ujarnya.

Menurut data KPAI, korban anak yang mengalami kekerasan psikis dalam tragedi Koja sekitar 50 anak. Sementara korban kekerasan fisik berjumlah 17 anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com