Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembaca Bantu Operasi Jantung Nesya

Kompas.com - 21/05/2010, 16:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Beban biaya perawatan rumah sakit yang masih menjadi kendala utama dalam perawatan Nesya Winda Azahra—bayi perempuan berusia enam bulan yang mengalami kebocoran jantung—menjadi lebih ringan.

Berkat uluran tangan para dermawan pembaca Kompas.com, dana yang terkumpul hingga hari Jumat (21/5/2010) sebesar Rp 123.260.983. Dana tersebut ditampung dalam rekening "untaian kasih untuk NESYA" yang dibuka Kompas.com sejak tanggal 6 Mei 2010, dan ditutup mulai hari ini.

"Kami akan menyalurkan dana tersebut untuk keluarga Nesya. Kami berharap, hal itu bisa dilakukan secepatnya sebelum rencana tindakan operasi terhadap Nesya," kata Tommy Anugroho, Promotion Executive Kompas.com, di Jakarta.

Sebelumnya, dalam kesempatan terpisah, Ayah Nesya, Kris Newin, mengungkapkan bahwa pihak RS Harapan Kita, Jakarta, merencanakan operasi atas jantung Nesya pada hari Selasa tanggal 25 Mei 2010. "Saya juga baru mendengar kabar itu hari ini," kata Kris.

Menurut Kris, berdasarkan penjelasan yang diterimanya dari pihak rumah sakit, Nesya harus segera menjalani operasi agar terhindar dari risiko infeksi paru-paru. "Kata dokter, kebocoran darah di jantungnya itu dikhawatirkan masuk ke paru-paru dan menyebabkan infeksi. Jadi, Nesya harus segera dioperasi," ujar Kris.

Dalam perbincangan sore ini pun, Kris menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada pembaca Kompas.com atas bantuan yang telah diberikan untuk Nesya. "Saya juga terima kasih untuk Kompas.com dan para pembaca yang sudah memberikan bantuan. Ya, mudah-mudahan Nesya bisa segera sembuh dan sehat," kata Kris.

Hingga hari ini, total tagihan biaya perawatan Nesya mencapai Rp 42 juta. Sementara itu, besarnya biaya tindakan operasi jantung terhadap putri kecilnya itu belum termasuk dalam tagihan tadi. "Biaya operasinya sekitar Rp 60 juta," kata Kris.

Kris mengungkapkan, ia memang telah menerima surat keterangan tidak mampu (SKTM) yang diterbitkan Pemda DKI Jakarta. Dengan SKTM tersebut, ia bisa mendapat keringanan dari Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebesar 50 persen dari biaya perawatan. "SKTM itu keluar tanggal 5 Mei sehingga biaya sejak tanggal 29 April sampai 5 Mei itu masih harus kami bayar penuh, sekitar Rp 19 juta. Sisanya, yang Rp 23 juta, ditanggung separuh," terang Kris.

"Kemarin pihak Sudin juga sempat bilang kalau bantuan ini ada limitnya. Tapi mereka enggak bilang limitnya berapa," kata dia lagi.

KLIK DISINI UNTUK MELIHAT DATA PENYUMBANG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com