Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap Bulan 300 Tabung Elpiji 3 Kg Rusak

Kompas.com - 16/06/2010, 16:45 WIB

KUDUS, KOMPAS.com — Yuri selaku Direktur Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Kudus mengatakan, jumlah tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram yang rusak setiap bulannya mencapai 300-an tabung.

"Ratusan tabung gas yang rusak tersebut karena kerusakan pada bagian drat dan kerusakan tabung pada bagian bekas sambungan atau pengelasan yang kurang sempurna," ujarnya di Kudus, Rabu (16/6/2010).

Akibat kerusakan tabung gas elpiji tersebut, katanya, gas elpiji yang ada di dalamnya mudah bocor. "Jika konsumen tidak menyadari kebocoran tabung tersebut, tentu bisa menimbulkan kebakaran," ujarnya.

Ratusan tabung gas elpiji yang rusak, katanya, mendapat ganti tabung gas yang baru dari produsennya. "Istilahnya tukar guling antara tabung gas rusak dengan tabung gas yang baru. Jika dirata-rata, setiap tiga bulan menukar tabung gas rusak sekitar 900 tabung, bahkan bisa lebih," ujarnya.

Dengan adanya tabung gas yang rusak tersebut, kerugian tidak hanya dialami konsumen, tetapi pihak SPPBE juga dirugikan karena kebocoran gas elpiji pada saat pengisian ke dalam tabung rusak menjadi tanggungan SPPBE.

"Pengecekan memang dilakukan dengan cara manual menggunakan air, tetapi dalam jumlah besar tidak bisa efektif," ujarnya.

Ia berharap sejumlah pihak terkait mengupayakan retester seperti halnya tabung gas elpiji ukuran 12 kilogram. "Kerusakan pada tabung gas elpiji ukuran 12 kg tidak ada persoalan karena sudah ada retester tabung gas yang rusak," ujarnya.

Apabila tersedia retester, maka kerusakan bisa ditangani segera tanpa harus menunggu penukaran dengan tabung gas yang baru selama tiga bulan sekali.

Meskipun batas pemakaian tabung gas elpiji 3 kg hingga lima tahun, katanya, sejumlah tabung gas ada yang rusak sebelum batas maksimal pemakaian tersebut.

"Setiap proses pengisian gas elpiji, petugas diinstruksikan melakukan pengecekan ekstra terhadap setiap tabung gas tersebut agar mengalami kerugian karena ada gas elpiji yang terbuang. Demikian halnya tenaga yang dikeluarkan juga tidak sebanding hasil kerja yang diharapkan," ujarnya.

Padahal, setiap hari harus melayani pengisian gas elpiji ukuran tiga kilogram antara 12.000 tabung hingga 13.000 tabung untuk didistribusikan kepada tujuh agen gas elpiji yang ada di Kudus.

"Terkadang, tabung gas elpiji yang diterima konsumen dalam kondisi rusak dikembalikan dalam kondisi kosong atau tidak ada gas elpijinya. Hal ini tentu merugikan kami," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com