JAKARTA, KOMPAS.com - Tabung elpiji ukuran 12 kg, Kamis (24/6/2010) pukul 14.30 WIB, meledak. Hal itu diduga akibat tabung bocor. Akibatnya, dua karyawan rumah makan Lapo Amella di Jalan Pramuka Raya 70, Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur, menderita luka bakar. Kedua karyawan itu adalah Siswanto (32) dan Fikri (30).
Luka yang diderita Siswanto sangat parah. Sekitar 50 persen tubuhnya terbakar. Bagian yang terbakar adalah di tangan, leher, hingga dada dan pipi. Siswanto dilarikan ke Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat. Sementara Fikri hanya luka bakar ringan pada kedua tangannya.
Dibantu warga
Api nyaris merembet ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) No 31.0311 di Jalan Pramuka Raya 69. SPBU itu berada di sebelah Lapo Amelia.
Untunglah, sejumlah karyawan SPBU beserta warga sekitar sigap membantu memadamkan api yang mulai membesar. Akhirnya api hanya membakar plafon bagian belakang rumah makan dan menjilat dinding tembok pemisah SPBU dengan rumah makan itu.
Bara (23), pemilik warung kelontong di depan Lapo Amelia, menuturkan, tabung elpiji itu meledak sekitar pukul 14.30. Dia mendengar suara ledakan yang cukup keras, lalu api beserta asap hitam muncul dari bagian belakang Lapo Amelia.
"Setelah terdengar ledakan, api dan asap hitam tampak di atap rumah makan. Saya panik, karena di sebelah rumah makan ada SPBU," katanya saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Bara, begitu terjadi ledakan, sejumlah pengunjung rumah makan panik dan berhamburan ke luar. Tak lama kemudian, terlihat Siswanto berlari ke luar dengan tangan, leher, dan pipi terbakar.
"Baju dan celananya sudah terbakar. Bagian tubuh yang paling parah terbakar adalah tangan dan leher sampai dada. Kulitnya hilang," ujarnya.
Sejumlah warga bergegas masuk ke rumah makan untuk membantu memadamkan api. Beberapa karyawan SPBU mengeluarkan tabung pemadam dan berusaha memadamkan api agar tak meluas. Ketegangan sempat terjadi karena dikhawatirkan api merembet ke SPBU.