Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketan Susu Kemayoran Populer hingga Kini

Kompas.com - 05/08/2010, 09:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketan kukus disiram susu kental manis? Wah, unik juga. Ternyata, rasanya boleh juga. Rasa gurih ketan dan kelapa muda ditambah dengan manisnya susu menambah rasa baru dari makanan tersebut. Apalagi dimakan dengan diiringi aneka gorengan, pas banget.

Malam hari di kawasan Kemayoran, Jakarta, cukup ramai, terutama di seputaran Jalan Garuda dan sekitarnya. Maklumlah kawasan itu menjadi salah satu pusat jajanan yang terkenal di Jakarta Pusat.

Di sepanjang jalan tersebut terdapat warung makan yang menjual pempek. Belum lagi pada sore hari, ada banyak warung tenda dengan aneka ragam panganan.

Di Jalan Garuda Ujung (pertemuan dengan Jalan Kemayoran Gempol) terdapat warung kecil yang agak tersembunyi. Warung sederhana ini salah satu tempat nongkrong yang legendaris di Kemayoran.

Abdullah (36), salah seorang pemilik warung, mewarisi dari sang kakek H Sukrad yang membuka warung tersebut sejak 1960. Jauh sebelum gaya hidup 24 jam melanda warga Ibu Kota.

"Pada zaman itu kakek buka warung untuk para tukang becak, sopir bus, bahkan para pilot (dulu masih ada lapangan terbang Kemayoran) saat itu yang pulangnya larut atau mereka yang mau cari sarapan, pasti mampir ke warung ini," ujar Abdullah yang merupakan generasi ketiga.

Meski buka 24 jam, warung ini lebih banyak didatangi pengunjung mulai sore hari. Biasa pada jam tersebut kecenderungan orang mencari makanan selingan.

Apalagi pada akhir pekan, para pencinta ketan susu ini sampai tidak kebagian tempat duduk sampai lesehan di pinggir jalan. Tak jarang mereka harus antre dulu. Saking larisnya, Abdullah memasak 70-100 kg beras ketan setiap hari.

Sebelum membuka warung, sang kakek memulainya dengan berjualan kue pancong, kue khas Betawi di daerah Kemayoran dan sekitarnya, hanya dengan pikulan. Lalu kemudian memutuskan untuk berhenti di suatu tempat dengan membuka warung ketan.

Pada saat itu, menurut Abdullah, belum ada yang namanya ketan susu. Hanya ketan putih biasa yang dimakan dengan aneka gorengan seperti tempe, pisang, ubi, dan singkong. Jangan kecewa kalau tidak melihat gorengan tahu karena sejak dahulu pun, kakek mereka tidak pernah menyediakan tahu goreng dengan alasan repot membuatnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com