Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNA Pelaku Hipnotis Pemain Lama

Kompas.com - 26/08/2010, 15:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua warga negara Turki pelaku perampokan dengan cara menghipnotis karyawan minimarket Indomart di Lampung merupakan pemain lama. Polisi menduga, mereka sudah beberapa kali beraksi di kawasan Jakarta, Lampung, Kalimantan, dan Jawa Barat sejak mereka masuk ke Indonesia Februari 2010.

"Ada juga di Jawa Barat dan Kalimantan, kita belum pastikan korbannya siapa lagi. Maka itu, kita berharap ada laporan dari masyarakat terkait kedua pelaku ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar didampingi Kasat III Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Nico Afinta di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/8/2010).

Boy mengatakan, sindikat perampok itu pernah melakukan pencurian uang di salah satu kafe di Hotel Oasis dengan cara berpura-pura menukar uang di kasir kemudian mengambil uang. "Modus mereka berpura-pura sebagai pembeli setelah mengambil barang dan mendekati kasir, lalu berpura-pura membayar dan menepuk pundak korban," imbuh Boy.

Setelah ditepuk dan diajak mengobrol, korban langsung tidak ingat dan menuruti keinginan pelaku. Yaman Alper (32) dan Mehmet Sahin (19) merampok di minimarket Indomart, Jalan Soekarno-Hatta, Kali Balo, Kencana Sukabumi, Bandar Lampung, Rabu (11/8/2010). Boy menerangkan bahwa kedua perampok bersama dua pelaku lainnya mengaku sebagai pembeli dan berhasil membawa kabur uang Rp 1,6 juta dalam bentuk tunai.

Keduanya berhasil ditangkap di sebuah hotel di Kemayoran setelah polisi mempelajari rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi komplotan tersebut. Saat ini polisi masih memburu pelaku lainnya, salah satunya seorang wanita.

Dengan adanya kejadian itu, Boy mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap orang yang berpura-pura baik dan sok akrab, serta menawarkan makanan dan minuman. "Jangan langsung dekat dengan orang asing, kita konsentrasi saja dengan barang kita, kita harus waspadai pemberian makanan dan minuman itu sebagai sarana hipnotis," tukasnya. (Ferdinand)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com