Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik, Perhatikan Seruan Ini!

Kompas.com - 03/09/2010, 09:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Provinsi DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta  pemudik maupun pendatang di Jakarta membawa kartu tanda penduduk selama arus mudik/balik Lebaran 2010.

Fauzi Bowo juga mengingatkan pemudik agar tidak membawa serta pendatang baru yang tidak memiliki pekerjaan pasti di Jakarta.

Demikian isi Seruan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2010 yang disampaikan Fauzi Bowo saat memimpin apel siaga dalam rangka pengendalian arus mudik/balik 2010 di lapangan parkir eks IRTI Monas, Jumat (3/9/2010).

Fauzi Bowo mengingatkan calon pemudik untuk memastikan keamanan rumah sebelum ditinggal pergi. Perjalanan mudik sebaiknya menggunakan mobil atau angkutan resmi tanpa melalui calo. Pemudik tidak disarankan menggunakan sepeda motor untuk mudik karena kendaraan tersebut tidak dikondisikan untuk perjalanan jarak jauh. "Persiapkan diri dan jangan lupa membawa KTP," seru Foke, sapaan Fauzi Bowo.

Foke  juga menyerukan agar pemudik tidak membawa pendatang baru tanpa keahlian kerja ke Ibu Kota karena mencari pekerjaan di Jakarta bukanlah perkara mudah dan biaya hidup tinggi.

Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta akan menyebarkan brosur maupun leaflet di tempat-tempat keberangkatan pemudik. "Yang lebih penting lagi saya kira adalah memberikan pemahaman kepada mereka yang mudik untuk menyampaikan informasi ini kepada keluarganya," tegas Foke.

Selama enam tahun terakhir, jumlah pendatang baru di Jakarta mengalami penurunan setiap tahun. Pada Lebaran 2004 tercatat 190.356 pendatang baru, sedangkan pada tahun lalu jumlah warga pendatang mencapai 69.554 jiwa. Dalam Sensus Penduduk 2010 pada Mei lalu, laju pertumbuhan penduduk di Jakarta sebesar 1,4 persen atau kira-kira 135.000 per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com