Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasyim: Kalau Ditolak, HKBP Rugi

Kompas.com - 21/09/2010, 23:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum PBNU yang kini menjabat sebagai Presiden World Confrence on Religion for Peace (WCRP), KH Hasyim Muzadi, berharap, jemaat HKBP Pondok Timur Indah, Ciketing, Bekasi, legawa menerima tempat alternatif yang telah diberikan oleh Pemkot Bekasi, Jawa Barat.

"Seharusnya HKBP menerima. Sejak awal saya minta dibedakan antara kebebasan melakukan kebaktian dan syarat administrasi pendirian tempat ibadah. Kalau Pemkot (Bekasi) telah memberikan tempat alternatif, artinya negara melalui pemerintah kota telah melakukan kewajibannya memberikan kebebasan kebaktian," kata Hasyim kepada Tribunnews.com, Selasa (21/9/2010).

Apabila relokasi tersebut ditolak, kata Hasyim, maka reaksi itu akan merugikan jemaat HKBP. Bahkan, kerugian tersebut dapat menimpa umumnya warga Kristiani. Lebih dari itu, Hasyim mengingatkan bahwa ketegangan ini akan dipakai "berselancar" pihak-pihak yang tidak membedakan antara kebebasan agama dan pengaturan tempat ibadah.

"Tidak mau membedakan antara penyelewengan, perusakan, penodaan agama, dan kebebasan beragama. Tidak bisa membedakan kebebasan beragama dengan sinkritisme, ateisme. Selanjutnya, kebebasan beragama diartikan sebagai pembuatan-pembuatan agama baru," paparnya.

Ia mengingatkan agar hal ini disadari oleh semua umat beragama sehingga tidak diadu domba oleh pihak yang hanya menggunakan tema hak asasi manusia secara sepihak tanpa keseimbangan dengan kewajiban manusia. "Sebenarnya orang seperti ini bukanlah agamawan," kata Hasyim Muzadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com