Polisi memperkirakan pelaku lebih dari dua orang. Indikasinya, penemuan dua linggis di lokasi kejadian. Selain mengambil barang berharga di kantor itu, pelaku menggembok pintu bengkel dan rumah makan di sisi utara dan selatan kantor.
Sarman, pemilik rumah makan di sisi selatan kantor, terkejut ketika dia tidak dapat keluar rumah makannya. Dia keluar melalui sela-sela pintu yang dapat dibuka walaupun ukurannya hanya seukuran tubuhnya.
Selasa pukul 09.00 dia dapat membuka rumah makannya setelah meminjam kunci dari pengelola kantor bernama Anwar.
Mengenai luas tanah dalam sertifikat dan jenis BPKB kendaraan, polisi belum dapat memberikan keterangan. Polisi baru menerima keterangan awal.
Jadi, belum diketahui berapa persisnya nilai kerugian dalam pencurian itu.
Pelaku perampokan bersenjata api yang meresahkan warga Kota Depok kemungkinan berasal dari komplotan sama. Mereka merampok dengan modus, waktu kejadian, dan sasaran yang mirip. Polisi kini memiliki gambaran pelaku.
”Kami mempelajari kasus sebelumnya. Dari analisis kami, pelaku berasal dari komplotan yang sama. Modus pelaku sama, mencongkel jendela, menodongkan senjata ke penghuni rumah, dan meminta kunci kendaraan ke korban,” kata Kepala Kepolisian Resor Metro Depok Komisaris Besar Fery Abraham, di Depok, Jawa Barat.
Fery bertekad cepat menangkap pelaku karena perampokan itu termasuk dalam kategori kasus menonjol yang meresahkan masyarakat. Tim penyidik Polres Metro Depok bekerja sama dengan Detasemen Khusus Anti Teror 88 Mabes Polri untuk menelusuri jejak sinyal telepon seluler yang dicuri komplotan itu.