Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajah Menteng di Minggu Pagi

Kompas.com - 28/11/2010, 08:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lebih dari 120 warga Jakarta mengikuti program Jakarta Heritage Trails: Menjelajahi Kota Taman Pertama di Nusantara yang digelar oleh Komunitas Historia Indonesia (KHI) dan Jakarta Heritage Community (JHC).

"Kami senang banyak muka baru di antara peserta yang ikut program ini, untuk lebih cinta Indonesia dan mengetahui sejarah bangsa," kata Pendiri KHI/JHC, Asep Kambali, saat membuka program, Minggu (28/11/2010) di Museum Juang '45, Jalan Menteng Raya 31, Jakarta Pusat.

Sebelum mengikuti program, para peserta memang diharapkan hadir di Museum Juang '45 pada pukul 07.00. Di sana, mereka wajib melakukan registrasi dan pembayaran tiket tiga museum sebesar Rp 10.000 per orang. "Untuk memberi keseragaman, perempuan mengenakan kaus berwarna putih, sedangkan laki-laki memakai kaus merah," ujar Asep.

Seusai mendaftar, semua peserta digiring masuk ke ruang sinema di dalam museum untuk menyaksikan film Dahulu Menteng 31, Kini Museum Juang '45. Film tersebut berisi kisah asal mula tanah di Jalan Menteng Raya 31 milik seorang Tionghoa yang dibeli Pemerintah Belanda untuk dibangun menjadi hotel. Bangunan itu merupakan bagian dari perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan RI. Pasca-Indonesia merdeka, gedung itu dimanfaatkan pemerintah, mulai dari menjadi asrama, sekretariat sampai kantor pemerintahan.

Nantinya, setelah menonton film di Museum Juang '45, para peserta akan diajak menjelajahi sejumlah tempat di kawasan Menteng. Tempat-tempat itu antara lain SD Negeri Menteng 1 (tempat Barack Obama pernah bersekolah), Gedung Eks Imigrasi, Masjid Cut Mutia, Museum Jenderal Besar AH Nasution, Gedung Bappenas, dan Museum Proklamasi.

Menurut Asep, masyarakat perlu mengenal sejarah agar tidak mudah terombang-ambing karena tak punya pilihan selain menerima hedonisme dan budaya luar negeri. "Di sini kita lebih dari sekadar belajar ilmu sejarah atau ilmu sosial lainnya di sekolah. Kita bisa bertemu dengan teman-teman lainnya yang juga berminat mengenal lebih jauh sejarah bangsa," papar pria lulusan Universitas Negeri Jakarta itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com