Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tahan Disiksa, Nabila Kabur

Kompas.com - 30/11/2010, 18:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  Nabila Amalia Putri (10) melarikan diri dari rumah dan ditemukan seorang pengemudi di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) TB Simatupang Km 17, Selasa (30/11/2010) dini hari. Kepada wartawan, dia mengaku kabur dari rumah lantaran tak kuat menghadapi siksaan ayah kandung dan ibu tirinya.

"Aku kabur karena takut dipukuli ayah dan ibu. Apalagi kalau disuruh bersihin rumah tidak cepat, pasti langsung dipukul di bagian kepala," kata Nabila kepada wartawan di Polsek Ciputat, Selasa.

Nabila yang masih kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Jana 1 ini mengaku kabur dari rumahnya di Jalan Haji Gadung Raya, RT 04 RW 03 Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Senin (29/11/2010) pagi. "Aku kabur saat ibu dan bapak lagi enggak ada di rumah," ujarnya.

Nabila yang diketahui tinggal bersama ayah kandungnya, HS, dan ibu tirinya, Yul, mengatakan ingin bertemu ibu kandungnya yang bernama Hanik. Padahal, Hanik sedang tidak berada di Indonesia karena menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. "Aku pengin ketemu ibu, tapi enggak tahu ada di mana ibu sekarang," katanya.

Lantaran kabur dari hari Senin tanpa bekal uang dan makanan, Nabila pun kelelahan. Gadis cilik yang kelelahan dan tengah beristirahat di Tol JORR ini ditemukan seorang pengemudi yang langsung memberitahukannya kepada petugas Patroli Jalan Raya Polda Metro Jaya kemudian dibawa ke Kepolisian Sektor Metro Ciputat.

Kepala Kepolisian Sektor Metro Ciputat Komisaris Alip mengatakan, Nabila yang saat ditemukan terlihat lelah dan lesu itu belum juga dijemput oleh kedua orangtuanya. "Dari pengakuan sementara, korban lari dari rumah karena sering dipukuli orangtuanya. Diduga, Nabila merupakan korban KDRT," kata Alif.

Jika orangtua Nabila tetap tak menjemput putrinya, maka Nabila akan dititipkan ke tempat penitipan anak Dinas Sosial Tangerang Selatan. "Soalnya anak ini tidak mau pulang ke rumah karena takut. Jadi, akan kami tampung di Dinas Sosial," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com