JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, mengatakan, kasus kaburnya Nabila Amalia Sari (10) dari rumah lantaran tak kuat disiksa orangtuanya merupakan fenomena "gunung es" kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Ini fenomena gunung es kasus kekerasan dalam rumah tangga di mana anak menjadi korbannya," kata Seto Mulyadi saat ditemui di Kepolisian Sektor Metro Ciputat, Selasa (30/11/2010) sore. Pria yang akrab disapa Kak Seto itu mengaku prihatin, dan langsung menuju ke Polsektro Ciputat begitu mendengar kasus Nabila.
Menurut Seto, permasalahan ini adalahsesuatu yang serius dan perlu perhatian dari masyarakat. "Kalau ada peristiwa seperti ini segera laporkan. Saya berharap Kepolisian bisa menindak orangtua korban sesuai dengan UU perlindungan anak," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.