Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Cangkir Dipadati Peziarah

Kompas.com - 07/12/2010, 17:29 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Pulau Cangkir, yang berada di Desa Kronjo Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, dipadati pengunjung yang ingin berziarah ke Makam Pangeran Jaga Lautan, pada bulan Muharam 1432 Hijriyah.

Pantauan di lapangan, Selasa (7/12/2010), para pengunjung tampak bergiliran memasuki areal makam untuk berziarah guna mendoakan Pangeran Jaga Lautan, yang memiliki nama asli Syech Waliyuddin, seorang ulama besar yang masih keturunan Sultan Hasanuddin, raja pertama Banten.

Beberapa pengunjung mengaku, setiap memasuki tahun baru Hijriyah selalu mengunjungi makam keramat tersebut, selain untuk mendoakan juga mengenang perjuangan Syeck Waliyuddin dalam menyebarkan Agama Islam di daerah itu.

"Setiap awal bulan Muharam, kami sekeluarga membiasakan ke Pulau Cangkir untuk berwisata religi," kata Ramadhan Inan (37) warga Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Ia mengaku, sengaja datang ke Pulau Cangkir untuk mendoakan Pangeran Jaga Lautan, selain juga menikmati pemandangan di daerah itu yang cukup bagus.

Pernyataan senada juga diutarakan pengunjung Karitan Jani (39), pengunjung asal Desa Matagara Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Ismail (35) warga Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Ismail sengaja mengunjungi obyek wisata tersebut dengan mengunakan sepeda motor bersama istri Ny. Tuti (29) dan anaknya Dodi (4,1).

Warga yang mendatangi obyek wisata itu tidak saja berasal dari Banten saja, tapi juga asal DKI Jakarta, Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Pada awalnya, Pulau Cangkir merupakan kawasan yang menyatu dengan daratan, namun belakangan menjadi pulau dan terpisah akibat adanya abrasi pantai akibat ganasnya ombak Laut Jawa.

Selain melakukan ziarah ke makam keramat itu, para wisatawan lokal juga menikmati aneka kuliner yang tersedia seperti ikan bakar, maupun berbagai masakan makanan laut lainnya.
Demikian pula wisatawan dapat menikmati indahnya pantai yang landai disertai hampasan pasir putih yang terbentang.

Akibat padatnya pengunjung ke obyek wisata itu, maka banyak pengendara mobil dan sepeda motor yang kesulitan untuk parkir, maka warga setempat akhirnya menyediakan sarana itu dengan membayar Rp 5.000 untuk sepada motor dan Rp 10.000 untuk mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com