Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa dan Polisi Ricuh di Depan KPK

Kompas.com - 09/12/2010, 14:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan demonstran yang menamakan diri Front Persatuan Mahasiswa Indonesia nyaris ricuh dengan pihak kepolisian di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (9/12/2010) siang ini. Kericuhan nyaris terjadi lantaran massa mahasiswa yang semakin banyak datang ke KPK ini memaksa turun ke tengah jalur lambat di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

"Ayo teman-teman seluruhnya turun ke jalan. Kami menuntut KPK segera berantas korupsi, segera tuntaskan kasus Century dan kasus-kasus lainnya," teriak Rando, orator dari STMT Trisakti Jakarta, Kamis (9/12/2010) di depan kantor KPK, Jakarta.

Massa pun kemudian turun dan tumpah ruah di jalur lambat depan KPK. Sambil meneriakkan yel-yel, mereka menghentikan mobil-mobil yang melalui jalur ini. Alhasil, sebuah taksi, sebuah truk, dan bus kopaja terjebak di tengah kerumunan massa. Polisi kemudian turun menghalau massa dan sempat terjadi sedikit kericuhan saat polisi mulai mendorong massa ke pinggir jalan.

Namun, aksi itu diredam oleh orator yang meneriakkan, "Kami tidak akan lakukan kekerasan. Ayo teman-teman, setuju teman-teman."

Massa pun kemudian membiarkan taksi, truk, dan kopaja tersebut jalan setelah sempat tertahan selama lima menit. Namun, jalur lambat di depan KPK sepenuhnya dikuasai massa demonstran yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti, BEM USNI, dan BEM Universitas Islam Negeri. Akibatnya, Jalan HR Rasuna Said mengarah ke Ragunan terhambat mulai dari Menara Imperium hingga Gedung KPK.

Dalam tuntutannya, mereka meminta KPK untuk menghentikan perampokan uang rakyat, menghentikan intervensi politik terhadap pengungkapan kasus korupsi, mengadili mafia hukum, menuntaskan kasus Century, BLBI, rekening gendut polisi, serta meminta KPK untuk menangkap dan menyita harta koruptor dan mengembalikannya kepada negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com