Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kapolres Akui Dipotong Rp 1 Miliar

Kompas.com - 16/12/2010, 15:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga mantan kepala kepolisian resor di Jawa Barat mengakui adanya pemotongan dana pengamanan Pilkada Jawa Barat tahun 2008 yang diterima dari Kepolisian Daerah Jawa Barat. Pengakuan itu disampaikan saat sidang terdakwa Komjen Susno Duadji di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/12/2010).

Mereka yang bersaksi adalah Hedi Mustofa (mantan Kapolres Cirebon), Rusdi Hartono (mantan Kapolres Garut), dan Aris Syarif Hidayat (mantan Kapolres Ciamis). Sembilan saksi lain yang dipanggil jaksa penuntut umum tidak hadir.

Mereka mengaku adanya selisih antara uang yang diterima dan jumlah dana di kuitansi saat penyerahan tahap IV. Hedi mengaku ada selisih Rp 307 juta, Rusdi mengaku ada selisih Rp 315 juta, dan Aris mengaku ada selisih Rp 400 juta. Informasi pemotongan itu mereka terima dari bendahara satuan kerja seusai mengambil dana ke Bidang Keuangan Polda Jabar.

Menurut mereka, pihak Bidang Keuangan yang dipimpin oleh Kombes Abdurrahman Pasha memerintahkan menandatangani kuitansi serta membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan dana yang tertera di kuitansi.

Alasan mereka mau melakukan itu berbeda-beda. Hedi mengaku mau menerima lantaran berpikir sisa dana akan digunakan untuk pemilu tahap II. Selain itu, dia menerima karena polres lain mengalami hal yang sama. "Kami sebagai kapolres waktu itu pikir situasi karena waktu itu lagi banyak demo," kata dia.

Rusdi mengaku menerima pemotongan setelah tahu polres lain ikut dipotong. Adapun Aris mengaku menerima lantaran berpikir sisa dana akan diberi setelah pemilu selesai. "Kenyataannya ada ngga?" kata Charis Mardiyanto, ketua majelis hakim. "Tidak," ujar Aris.

Ketiganya mengaku tidak tahu atas perintah siapa dana itu dipotong dan untuk apa dana digunakan. Mereka hanya mengetahui pemotongan itu kebijakan pihak Bidang Keuangan Polda Jabar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com