Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulung Tewas di Tengah Kerumunan Pengantre

Kompas.com - 26/12/2010, 11:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Ternyata yang meninggal di tengah kerumunan massa yang sedang antre untuk mendapatkan tiket pertandingan final leg II Piala AFF 2010 di Senayan adalah seorang pemulung. Mayat yang tampak mengenakan kaus merah kostum Timnas Indonesia ini ditemukan di loket depan TVRI. Namun tidak jelas apakah ia ikut mengantre tiket atau tidak.

Menurut saksi mata, M Lukmanul Hakim dan Robia, pemulung tersebut ditemukan terkapar pada pukul 09.30 WIB. "Saya yang menemukan dia terkapar. Sempet ngomong, dia dari Petamburan," kata M Lukmanul Hakim, Minggu (26/12/2010).

Lukmanul juga mengatakan, pemulung ini sempat berujar bahwa ia pusing dan meminta obat agar sakitnya berkurang. Mendengar pengakuan tersebut, Lukman bergegas mencari pihak panitia dan keamanan.

Namun, setelah menemukan panitia, pemulung itu disuruh untuk pergi ke pintu merah. Petugas bukannya menolong, melainkan malah mengatakan bahwa itu bukan tanggung jawab panitia. Mereka tak menyediakan obat. "Bahkan saat saya minta obat, katanya di PPPK tidak ada obat. Panitianya ini gimana, sih. Kok dia bilang bukan tanggung jawabnya," ucap Lukmanul penuh kesal.

Pemulung tersebut sempat dikeroki seorang ibu bernama Yayuk. Selain itu, bagian tubuh pemulung yang belum diketahui namanya ini sempat diolesi minyak.

Namun, tak lama berselang, pemulung itu tewas dengan kondisi muka sangat pucat. "Dia mengaku pusing kepada saya. Dia cuma minta obat, tapi panitia lepas tanggung jawab," ulang Lukman. (Iwan Taunuzi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com