Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prostitusi Remaja di Kampung Ibu Kota

Kompas.com - 27/01/2011, 09:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tujuh remaja berumur 13-16 tahun di Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, masuk dalam jaringan prostitusi yang dimotori tetangga mereka, Dede. Dede menghubungkan remaja ini dengan pemesan. Kegiatan ini terbongkar polisi pekan lalu dan Dede dijadikan tersangka.

Di tempat tinggal mereka para remaja ini saling kenal dan merupakan teman bermain. Mereka akrab sejak awal karena sama-sama tumbuh di situ. Rumah mereka berada di dalam gang di samping pusat perbelanjaan Pasaraya Manggarai. Sebagian besar penduduknya adalah warga lama. Sebagian rumah ada yang dikontrakkan dan ada yang dijadikan rumah kos. Beberapa rumah kontrakan dihuni warga setempat yang semula menempati rumah orangtua mereka.

Jun, orangtua K, yang juga menjadi korban, mengaku tak tahu persis hal yang membuat anaknya masuk dalam lingkaran itu. Jun menduga putri pertamanya itu terseret dalam pergaulan dengan teman-teman sebayanya di kampung tersebut.

Sebelum kasus ini terbongkar, Jun tidak mengetahui jaringan itu. Dari pengakuan anaknya, K baru satu kali terlibat dalam jaringan tersebut, sementara sosok Dede tidak terlalu dikenal. ”Saya tidak mengenal Dede karena dia baru empat bulan pindah ke rumah mertuanya di sini,” ujar Jun, Rabu (26/1/2011).

Di sekitar rumah, K dikenal sebagai remaja yang cantik. Oleh karena itu, sejumlah remaja pria tertarik dan kerap menggoda K.

Dari sisi finansial, Jun mengaku selama ini memberikan uang saku kepada K. ”Seluruh kebutuhan K juga saya bayari. Namanya juga anak sendiri,” kata Jun.

Hal senada disampaikan DD, yang juga orangtua korban Y. DD, yang tukang ojek, dan istrinya, yang membuka warung, saban hari memberikan uang saku Rp 20.000 untuk Y. Artinya, keuangan bukan menjadi halangan bagi anak-anak ini karena mereka masih dibiayai oleh orangtua masing-masing.

Yuni, warga setempat, yang juga mempunyai putri kelas V SD, khawatir dengan kejadian itu. ”Lantaran ini kampung kecil, pergaulan anak-anak juga mencampur. Saya khawatir anak akan terpengaruh. Apalagi, kejadian seperti yang sudah terungkap itu tidak diketahui sebelumnya sampai ada penangkapan oleh polisi,” kata Yuni.

Terjunnya remaja ke dunia prostitusi bukan hanya di Manggarai. Ria (16) mengaku sekitar dua tahun terjun ke dunia pelacuran. ”Dibilang malu, ya malu. Tapi, dari (melacur) itu saya dapat uang. Bisa beli baju, sabun mandi yang wanginya enak, terus ngerasain tidur di hotel bagus juga, lho,” kata Ria yang tinggal di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.

Seperti remaja pada umumnya, Ria tampil modis, energik, dan ceria dengan celana jeans ketat model pensil, sepatu kanvas, dan baju kaus pas di badan. Ia berbicara ceplas-ceplos. Awalnya ada sedikit keraguan saat akan bercerita tentang hidupnya. Namun, semakin lama berbincang, dia semakin terbuka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com