Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, "Cobain" Sate Daging Kuda!

Kompas.com - 01/02/2011, 15:46 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com Sate kambing, sate ayam, dan sate sapi sudah akrab di telinga dan banyak yang menyukainya. Namun, sate kuda masih terdengar aneh. Banyak orang belum pernah merasakan sate itu dan menolak ketika diajak mencicipinya.

Menyajikan daging sapi, daging kambing, dan daging ayam di meja makan keluarga merupakan hal biasa. Bila yang disajikan daging kuda, barulah sangat luar biasa. Daging kuda memang jarang ditemukan di pasar dan kurang lazim dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Alasannya sederhana, tidak lazim orang makan sate kuda. Rasanya seperti apa, ya, daging kuda kok dijadikan sate. Harus dimaklumi bahwa banyak orang tidak suka karena belum tahu khasiatnya. Bukan hanya itu, yang menjual sate kuda pun memang langka.

Di beberapa negara, terutama di Eropa, olahan daging kuda menjadi primadona yang menggugah selera. Olahan daging kuda dikonsumsi sejak sebelum Masehi. Waktu itu penduduk Jerman menyajikannya sebagai persembahan kepada para dewa.

Makanan olahan daging kuda sangat populer pada tahun 1800-an. Ketika itu, komandan perang pasukan Napoleon Bonaparte, yaitu Baron Dominique-Jean Larrey, mengusulkan agar kuda-kuda yang mati di medan perang digunakan sebagai cadangan makanan bagi prajurit untuk menghadapi pertempuran selanjutnya.

Daging kuda mulai menjadi makanan keseharian masyarakat Perancis tahun 1866 saat terjadi krisis keuangan yang membuat mereka tidak mampu membeli daging sapi atau babi.

Masakan daging kuda juga sangat populer di Meksiko. Di Jepang, daging kuda muda dikonsumsi mentah sebagai bashimi, yaitu irisan daging kuda yang dimakan setelah dicelupkan ke dalam shoyu (kecap), seperti sashimi (irisan daging ikan mentah).

Sementara itu, di Indonesia, mengonsumsi daging kuda dipercaya sebagian besar masyarakat berkhasiat mengobati berbagai penyakit. Contohnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh; mencegah pegal linu, rematik, asma, batuk-batuk, gatal-gatal, ayan, dan stres; serta yang paling menarik adalah meningkatkan vitalitas seksual bagi pria.

Jika ingin mencicipi kelezatan sate kuda dan membuktikan khasiatnya, Anda bisa mencobanya di Warung Bahagia yang berada di kawasan Bintaro, tepatnya di Bintaro 9Walk, Bintaro Sektor 9, Tangerang. Dagingnya sangat empuk. Padahal, daging kuda itu lebih alot dan teksturnya lebih padat dibandingkan dengan daging sapi.

Pada dasarnya daging kuda memiliki lebih sedikit lemak dibandingkan dengan daging sapi, ayam, dan kelinci. Kandungan otot dan serat dagingnya lebih besar karena kita tahu kuda adalah hewan yang kuat, sering berlari, dan dipakai untuk mengangkut barang jarak jauh.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com