Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Marubeni Siap Jadi Investor MRT

Kompas.com - 08/03/2011, 15:06 WIB

KOMPAS.com — Perusahaan Jepang, Marubeni, menyatakan kesiapannya untuk menjadi investor dalam proyek Mass Rapid Transit (MRT). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyambut baik kesiapan Marubeni tersebut, tapi Marubeni masih harus menjalani proses tender dokumen MRT yang sebentar lagi dilaksanakan pemprov di semester awal 2011 ini.

Demikian disampaikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Selasa (8/3/2011) di Balaikota, Jakarta. "Marubeni ini kan perusahan besar, salah satu trading house terbesar di Jepang. Dia punya aktifitas banyak di Indonesia dan dia ingin ikut berpartisipasi dalam proyek MRT," ungkap Fauzi.

Fauzi melanjutkan bahwa kesiapan Marubeni tersebut tetap harus mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan Pemprov DKI Jakarta, yakni melalui tender dokumen. "Kita akan buka tender itu untuk peserta internasional, jadi mereka menyampaikan ingin ikut berpartisipasi, saya bilang silakan saja welcome," ujarnya.

Ia pun menegaskan bahwa setiap perusahaan berpeluang sama untuk memenangkan tender document MRT. Dengan semakin banyaknya perusahaan swasta yang tertarik mendaftar dalam tender dokumen, maka akan semakin banyak variasi harga yang bisa dipilih pemprov.

Sementara itu, Deputi Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi DKI Jakarta Sutanto Soehodho, menyatakan alasan Marubeni menanamkan investasinya di Jakarta lantaran Jakarta memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik yakni diatas enam persen dan memiliki reputasi yang baik di dunia internasional.

Marubeni pun sudah memiliki banyak proyek infrastruktur dan utilitas di Jabodetabek seperti kawasan industri di Bekasi. "Dengan pengalaman proyek-proyek itu, memang jadi pertimbangan kami. Jadi melihat dari potensi seperti ini mereka pasti punya potensi. Tapi apakah dia bisa memenangkan kompetisi dilihat dari level korporasinya," ucap Sutanto.

Terkait nilai investasi yang mungkin ditanamkan Marubeni, Sutanto masih belum bisa memastikan. Namun, dalam perundingan dengan pemprov DKI Jakarta hari ini, Marubeni sempat mengemukakan bahwa korporasi besar Jepang tersebut telah mengalokasikan pengembangan untuk negara-negara ASEAN dengan nilai total investasi mencapai 10 miliar dollar AS.

Selain Marubeni, Sutanto mengungkapkan, banyak perusahaan asing lain yang tertarik berinvestasi dalam proyek MRT, seperti Mitsubishi dan sebuah perusahaan asal Jerman. "Semua tetap harus dari prosedur lelang. Untuk mempercepat pembangunan tidak hanya cukup dari anggaran pemerintah," tandas Sutanto.

Adapun untuk tahap pertama proyek MRT rute Lebak Bulus-HI, Pemprov DKI Jakarta memerlukan dana hingga 144,322 miliar yen atau sekitar Rp 15 triliun. Dana tersebut terbagi menjadi dana porsi pinjaman sebesar 120,017 miliar yen atau hanya sebesar 0,2 persen dan pembangunannya diambil dari APBN dan APBD sebesar 24,305 miliar yen.

Lintasan MRT rute Lebak Bulus-HI direncanakan akan sepanjang 15,5 kilometer dengan rincian 10,5 kilometer di permukaan tanah, serta 5 kilometer di bawah tanah.

Sebanyak enam stasiun bawah tanah pun juga akan dibangun di sepanjang rute tersebut, yakni di Masjid Al Azhar, Istora Senayan (Ratu Plaza), Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran Hotel Indonesia, dan tujuh stasiun elevated yakni di Lebakbulus, Fatmawati, Cipete Raya, H Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com