Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Kurang Dikenal di Kampusnya

Kompas.com - 24/03/2011, 10:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Putri Aryanti Haryowibowo (20), cicit mantan Presiden Soeharto, yang ditahan kepolisian terkait kasus sabu ternyata hampir tidak dikenal di kampusnya, London School of Public Relations (LSPR), Jakarta. Puluhan mahasiswa LSPR yang ditemui Kompas.com, Rabu (23/3/2011), mengaku tidak mengenal Putri. Berbagai kemungkinan disampaikan mereka.

"Apa dia berkuliah di sini, kami gak kenal dia. Orangnya seperti apa sih?" tutur salah seorang dari tiga mahasiswi yang sedang duduk di dekat pintu masuk Kampus B LSPR, Jalan KH Mas Mansyur, Kav 35, Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu siang.

Salah seorang temannya mengatakan, kemungkinan Putri tidak lagi menjadi mahasiswa aktif. Dua mahasiswa yang sedang berbincang di sisi kanan Kampus C mengatakan hal serupa. Salah seorang di antaranya yang mengaku mahasiswa senior angkatan 2004 mengatakan tidak tahu kalau ada cicit Soeharto ataupun anak Ari Sigit yang berkuliah di kampusnya.

"Mungkin dia ambil kuliah malam. Tapi sebaiknya tanyakan kepada mereka yang angkatan 2007," katanya sambil menunjuk ke sejumlah mahasiswa yang berdiri di depan pintu keluar Kampus C.

Saat mahasiswa-mahasiswa tersebut didekati, semunya mengaku tidak mengenal Putri. Bahkan, ada yang meragukan kabar Putri berkuliah di LSPR. "Apa benar informasi itu (Putri Aryanti Haryowibowo mahasiswa LSPR Angkatan 2007)," tanya si mahasiswa. Kemungkinan lain yang disampaikan mereka adalah Putri sedang menjalani magang atau sedang dalam proses menyelesaikan skripsi.

Belasan mahasiswa yang sedang makan di sebuah warung tak jauh dari lokasi kampus memberikan keterangan sedikit berbeda. Saat ditanyai mengenai Putri, mereka mengaku sudah mendengar informasi tersebut dari TV, media cetak, mapun online. Tapi tak tahu persis kalau Putri adalah teman kampus mereka.

Seorang mahasiswi sempat menyeletuk, "Mungkin maksudnya si Uti yang gendut itu," katanya. Saat ditunjukkan dua buah foto yang diperoleh melalui situs internet, dia mengatakan, kemungkinan besar itu adalah Uti yang dimaksudnya. "Tapi aku baru tahu juga kalau dia berkuliah di sini," ujarnya.

Keterkejutan serupa juga tampak saat Kompas.com meminta informasi dari pihak kampus. Petugas resepsionis Kampus B maupun C tampak bingung saat dimintai informasi tentang Putri. Keduanya mengaku tidak tahu jika Putri yang diberitakan media terkait kasus sabu adalah mahasiswa kampus tersebut.

Sementara, petugas resepsionis pria yang datang kemudian mengatakan, dia sudah membaca berita bahwa Putri berkuliah di kampus yang berlokasi di Sudirman Park Campus itu. "Tapi, saya kurang mengenal anaknya," tuturnya.

Saat dimintai konfirmasi resmi, Membi, staf PR yang mewakili lembaga LSPR, mengatakan tidak tahu secara persis apakah benar Putri berkuliah di LSPR. Dia mengaku tidak dapat menyajikan informasi kemahasiswaan kepada pihak luar sesuai aturan resmi LSPR.

"Yang berhak hanya mahasiswa sendiri, orang tua/wali mahasiswa, dan lembaga/korporasi (LSPR)," ungkapnya.

Membi mengatakan, untuk membuat profil tentang mahasiswa pun perlu izin dari mahasiswa itu sendiri disertai surat pengantar dari yang bersangkutan. Membi mengulangi bahwa dia tidak mengenal mahasiswi dengan nama tersebut. "Mungkin karena saya baru masuk tahun 2008," kilahnya.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, keluarga meminta Putri direhabilitasi, dengan alasan usianya masih tergolong muda (20) dan masih berkuliah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com