Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geger, Bocah 10 Tahun Menari di Menara

Kompas.com - 31/03/2011, 00:22 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Fitria alias Pipit (10) tanpa perasaan takut duduk di salah satu sudut sebuah menara telekomunikasi setinggi 50 meter di Jalan Suka Damai Raya, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Rabu (30/3/2011) siang.

Sesekali ia berdiri dan memainkan kabel di atas menara itu. Begitu melihat kedatangan Suandi (41) dan Guntur (26), dua petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Selatan, secepat kilat si bungsu tiga bersaudara dari pasangan Supratno (52) dan Sumarni (50) itu naik ke puncak menara. Jaraknya sekitar 10 meter dari posisi awal.

Di puncak menara itu, Pipit berdiri di salah satu sudut. Tak lama berselang, ia mengangkat kaki dan menari-nari. Sesekali badannya dimiringkan ke arah luar menara. Ia selanjutnya membuat gerakan berputar.

Hal ini tentu saja membuat geger warga kampung itu. Teriakan istigfar dan "ya ampun" keluar dari mulut warga yang memenuhi badan jalan untuk menyaksikan adegan tersebut. Ada yang menutup mata karena tak kuat melihat adegan yang menyeramkan tersebut.

Setelah dibujuk, akhirnya Pipit bersedia turun dengan dua syarat. "Ia mau ayahnya dipenjarakan dan minta uang untuk ditabung dan diberikan kepada ibunya. Saya bilang, iya, nanti polisi akan memenjarakan ayahnya. Saya beri uang Rp 30.000. Setelah itu, anak itu mau turun," ujar Suandi.

Tepuk tangan warga membahana saat Suandi dan Guntur berhasil membawa turun Pipit. Setelah itu, Kepala Polsek Ciputat Komisaris Alip langsung membawa anak itu ke kantor Kepolisian Sektor Ciputat.

Dua setengah jam yang menegangkan

"Anak itu sudah di atas menara pukul 14.30. Saya tak tahu kapan dia naik," kata Saleh (43), warga sekitar. Pipit berhasil dibawa turun petugas pukul 16.59.

Pipit adalah seorang anak putus sekolah. Ayahnya kuli bangunan serabutan. Ibunya tidak bekerja di luar rumah. Bersama keluarganya, mereka hidup berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah kontrakan lainnya.

Tiga bulan terakhir mereka baru menempati rumah petak kontrakan di Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat (hanya berbeda satu jalan dari Jalan Suka Damai I, lokasi menara yang dipanjat Pipit). Rumah petak berukuran 3 x 5 meter itu dihuni lima orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com