Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Besan Ical Tak Ada Pengaruhnya

Kompas.com - 09/04/2011, 15:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga nama sudah dikantongi Partai Golkar untuk menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Tiga nama itu yakni Wakil Ketua Komisi III DPR RI Azis Syamsuddin, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Prya Ramadhani dan anggota Komisi I Tantowi Yahya. Ketiganya akan dipilih menjadi satu calon tunggal yang diusung partai bergambar pohon beringin ini.

Nama Prya sempat digadang-gadang sebagai calon kuat. Pasalnya, sudah bukan rahasia lagi Prya memiliki kedekatan kuat dengan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie yang akrab dipanggil Ical. Anak keempatnya, Nia Ramadhani menikah dengan putra bungsu Ical, Ardie Bakrie.

Dalam kesempatan wawancara dengan Kompas.com, Prya mengaku kedekatan itu sama sekali tak berpengaruh dalam pencalonannya menjadi gubernur DKI. "Restu memang sudah ada. Tetapi di Golkar sendiri tidak bisa juga karena Partai Golkar betul-betul menganut azas demokrasi partai yang dimiliki semua orang. Jadi nggak bisa itu karena berbesanan jadi... Hahahaha.. Nggak ada pengaruhnya itu," ucap Prya.

Apakah ada pesan-pesan tertentu yang disampaikan Pak Ical? "Tentunya Pak Ical bilang, ayolah coba bekerja keras agar nanti polling dan surveinya baik. Di Golkar nggak bisa ya itu kedekatan besan-besanan terus jadi KKN," ucap pria kelahiran Bandung, 30 Mei 1953 ini.

Prya menceritakan awal pencalonannya menjadi DKI 1, istilah untuk Gubernur DKI Jakarta, karena dirinya masih merasa Jakarta masih belum nyaman untuk ditinggali. Meski berasal dari Bandung, Prya sudah tinggal di Jakarta sejak tahun 1960. "Dari situ saya sangat melihat bedanya. Semakin maju, Jakarta semakin tidak nyaman, harusnya 'kan nyaman bagi semua masyarakat," tuturnya.

Selain itu, pengalamannya sebagai anggota Dewan di Komisi D DPRD DKI Jakarta membuatnya merasa percaya diri tahu persoalan warga Jakarta. "Mungkin saya karena sudah dua periode di DPRD, bersama dengan pemda DKI menjalankan pemerintahan ini. Atas dasar itulah, sepengetahuan itu, saya coba mungkin saya bisa berikan sedikit kontribusi dan memberikan solusi dari masalah yang dihadapi Jakarta maupun masyarakat," tuturnya.

Segala persiapan mulai dilakukan pria yang gemar berenang ini. Sebagai Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Prya mengaku didukung penuh oleh kader Demokrat di DKI. "Kalau saya yah, karena dari daerah jadi yang jalan ini otomatis perangkat kita di bawah yang jalan. Sekarang baru mulai konsolidasi di tingkat camat, kelurahan dan RW. Pertengahan bulan ini selesai langsung jalan untuk sosialisasi saya," ungkap Prya.

Sembari membentuk tim sukses resmi, Prya juga mulai melakukan safari politiknya ke berbagai kelompok masyarakat. "Dari komunitas Betawi ada, dari komunitas suku lainnya juga ada. Saya lakukan komunikasi saja dengan warga. Responnya alhamdulillah cukup positif," katanya.

Apabila nantinya tidak terpilih menjadi calon gubernur dari Partai Golkar, Prya mengaku akan berbesar hati karena seluruh kandidat memiliki peluang dan kemampuan yang sama memimpin Jakarta. Ia pun berniat untuk fokus kembali menjalani rutinitas sebagai anggota dewan dan berjuang menyuarakan kebutuhan warga dari luar pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com