Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azis: Banyak Ganjalan Menuju DKI 1

Kompas.com - 12/04/2011, 13:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Di sela-sela pencalonannya sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Golkar, Azis Syamsuddin mengaku kerap menerima nada sumbang. Belakangan, Azis bahkan diterpa isu menyelundupkan ponsel Blackberry dan minuman keras saat melakukan kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok pada 11 Januari lalu. 

Azis membantah tuduhan itu. Dalam perbincangan dengan Kompas.com beberapa waktu lalu, ia menuturkan, banyak pihak yang berusaha mengganjal pencalonannya sebagai DKI 1. "Yang pasti saya tidak pernah distok, diproses, atau bahkan sampai menyelundupkan hape (ponsel Blackberry) itu, baik saat penyidikan maupun penyelidikan," ujar Azis yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu. 

Ia mengungkapkan, pada 11 Januari itu, ia bersama Tim Kunjungan Imigrasi memang berencana berkunjung ke Pelabuhan Tanjung Priok seusai dari Bandara Soekarno-Hatta. Azis pergi bersama sebelas anggota dewan lain. Beberapa di antaranya Ahmad Yani (F-PPP), Harry Witjaksono (F-Demokrat), Nurdiman Munir (F-Golkar), dan Tjatur Sapto (F-PAN). Di sana, tim disambut Dirjen Bea Cukai Rahmat Subagio. 

"Notulensi yang dibicarakan di situ apa saja, saya punya. Sama sekali tidak ada upaya untuk menyelundupkan Blackberry. Itu bisa dicek ke orang-orang yang ikut dengan saya tanggal 10 Januari lalu," tuturnya. 

Ia mengakui, tuduhan ini merupakan salah satu rintangan dalam pencalonannya menjadi DKI 1. "Mbak bisa pikir, kenapa tiba-tiba ada isu seperti ini jelang pencalonan saya? Kalau dibilang black campaign, mungkin bisa jadi. Tapi memang banyak nada sumbang soal pencalonan saya, siapa sih Azis?" ungkap Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini. 

Menurutnya, upaya penjegalan tersebut menjadi motivasi baginya untuk lebih sabar dan kuat menjalani pencalonan merebut posisi DKI 1. "Saya selalu menjaga komitmen saya dalam bertugas kepada Allah SWT. Selanjutnya, biarkan orang yang menilai," tandasnya. 

Sebelumnya, aktivis ICW melaporkan anggota DPR berinisial "AS" dan sejumlah rekannya ke Badan Kehormatan DPR (BK DPR) terkait dugaan pelanggaran kode etik. ICW menduga, "AS" melindungi penyelundupan dua peti kemas berisi Blackberry dan minuman keras. 

ICW menerima laporan masyarakat bahwa ada dugaan beberapa anggota DPR dari Komisi III yang meminta kepada Komite Pengawasan Perpajakan Priok untuk melepaskan dua peti kemas berisi ponsel Blackberry dan minuman keras milik PT AUK pada 10 Januari 2011. ICW juga menilai bahwa inspeksi dadakan ini tidak ada korelasinya dengan Komisi III yang membawahi bidang hukum/perundang-undangan, HAM, dan keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com