Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemukiman Atas Air Terkendala Sampah

Kompas.com - 09/05/2011, 19:38 WIB

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Pemukiman Atas Air di Kelurahan Margasari, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur masih terkendala masalah sampah yang menumpuk di permukaan rawa. Selain tidak sedap dipandang , baunya pun menyengat. Masalah sampah coba diatasi dengan penanaman mangrove secara bertahap.

Pemukiman Atas Air seluas empat hektar ini merupakan kawasan rumah panggung di atas rawa, tepi Sungai Sepaku yang berdekatan dengan laut. Gelombang laut mengantarkan sampah-sampah rumah tangga aneka macam ini ke rawa. Menyangkut di kaki-kaki rumah panggung, dan terhampar di bawah rumah. Sampah juga memenuhi bawah jalanan kampung yang tersusun dari kayu ulin. Lalat beterbangan di mana-mana.

Bau menyengat terendus di sudut-sudut kawasan yang mulai ditempati tahun 2006 lalu ini. Terlebih usai air pasang, sampah-sampah seakan tak berhenti datang. Ketua RT 29 Margasari Azis mengutarakan, ia dan warga tiap pagi dan sore selalu memungut sampah di permukaan rawa bawah rumah. Juga sampah di bawah jalanan permukiman.

"Sampah yang kami ambil banyak, tapi lebih banyak sampah datang. Kawasan ini tidak pernah bebas dari sampah dan saya pun bingung mencari solusi. Suatu kali warga pernah memasang strimin kawat, sehingga sampah tertahan di strimin. Namun ketika pasang datang, air naik dan menggenangi rumah. Akhirnya strimin itu kami lepas," paparnya.

Sudah ada kesepakatan antarwarga tentang sampah, yakni sanksi denda bagi mereka yang membuang sampah ke rawa. Sanksinya adalah menyediakan satu pot beserta tanamannya senilai Rp 50.000. Sanksi ini efektif, sehingga Azis menjamin warga akan berpikir dua kali untuk membuang sampah sembarangan.

"Tiap rumah telah mempunyai septic tank. Air bersih dari PDAM juga terpasang merata. Di salah satu sudut kawasan yang berdekatan dengan kilang minyak pertamina, dibuat taman, ruang pertemuan dan tempat nongkrong. Penataan sudah bagus, namun sampah belum ada solusinya," kata Azis.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Tata Kota Balikpapan Hery Misnoto mengakui masalah sampah ini cukup dilematis. Untuk mengatasi, sudah mulai ditanam mangrove (bakau) di area yang berhadapan dengan laut. Dari luas area 12 hektar, sudah separuh yang ditanami mangrove.

"Mangrove berfungsi menahan sampah. Jadi, yang nanti dilakukan warga cukup memungut sampah yang tersangkut di mangrove. Lebih mudah dan cepat, karena sampah tak sampai ke bawah rumah. Mangrove juga berperan menahan gelombang laut," ujar Hery.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com