Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesurupan Kok Bareng?

Kompas.com - 22/05/2011, 03:31 WIB

Sedikitnya 50 karyawati PT Kyung Seung Trading Indonesia di Jalan Sulawesi Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung, Jakarta Utara, mengalami kesurupan massal, Sabtu (21/5).

Peristiwa yang terjadi pukul 13.00 itu, membuat geger seisi pabrik. Pasalnya, sehari sebelumnya, Jumat (20/5), puluhan karyawati pabrik garmen ini juga mengalami kesurupan.

Menurut Rami (35), salah satu karyawati perusahaan itu, ”Saya tidak tahu kenapa terjadi begini. Masak dua hari berturut-turut, teman-teman banyak yang kesurupan,” kata Rami.

Para korban yang kesurupan itu seluruhnya wanita. Mereka tiba-tiba berteriak histeris, meraung, sambil menangis, saat sedang bekerja. Awalnya hanya satu orang, lalu merembet makin lama makin banyak.

Kejadian ini mengakibatkan karyawan lainnya meninggalkan pekerjaan mereka, dan menolong korban yang berjatuhan satu-per satu. Beberapa orang ada yang segera pulih, setelah pihak perusahaan memanggil orang pintar.

Namun sebagian korban tidak kunjung sadar. Mereka lalu dipulangkan. Pihak manajemen perusahaan kemudian memutuskan untuk memulangkan segera para buruh, dan perusahaan dibuka kembali hari Senin. Namun terkait dengan peristiwa ini, perusahaan enggan memberikan keterangan kepada wartawan.

Menurut Lia, salah seorang buruh di kawasan KBN, kesurupan massal sering terjadi.

”Tiga hari lalu di PT Mega Sari juga ada yang kesurupan. Banyak juga, sampai puluhan orang,” kata Lia.

Biasanya, kalau ada yang kesurupan, para korban tidak dibawa ke puskesmas terdekat. Mereka hanya dipanggilkan orang pintar, lalu didoakan. Sebagian besar di antara mereka akhirnya sadar sendiri.

Menurut dr Nalini M Agung, SpKJ (K) dari RSUD Dr Soetomo, ada pemahaman yang keliru di masyarakat mengenai kesurupan. Kesurupan bisa terjadi ketika penderita mengalami kecemasan hebat yang meluap, tetapi ditekan ke alam bawah sadar. ”Akibatnya terjadi gangguan dissosiatif,” kata Nalini.

Gangguan ini banyak terjadi pada remaja atau perempuan muda yang kepribadiannya labil, emosional, mudah terpengaruh, dan mudah disugesti. Apabila mendapat tekanan secara psikososial seperti kondisi keluarga, sekolah atau tempat kerja, dan masalah yang tidak mampu mereka atasi, maka bisa terjadi gangguan ini. ”Dengan ’kesurupan’ penderitanya mendapatkan keuntungan, yakni kecemasannya berkurang. Selain itu, mereka juga merasa diperhatikan, dikasihani, bisa terbebas dari tugas, lalu diekspos media,” ujar Nalini.

Mengenai banyaknya yang kesurupan, dia menjelaskan karena ada penderita yang dominan, lalu menyebar ke remaja yang rentan yang juga mengalami stres yang sama berat.

”Penayangan di media massa, dipersepsi keliru oleh masyarakat yang dipengaruhi budaya. Kemudian ditiru sebagai kesurupan massal,” kata Nalini. (M Clara Wresti).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com