Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerbang Pos Damkar Tertutup Pedagang

Kompas.com - 08/06/2011, 11:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruas jalan tepat di depan Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Tanah Abang, Jakarta Pusat dipenuhi lapak-lapak pedagang kaki lima. Kondisi ini menyebabkan akses keluar masuk kendaraan operasional Damkar terganggu.

Atep Hermawan, Komandan Regu B Pos Damkar Sektor 2, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat ditemui Kompas.com, Rabu (8/6/2011), menyatakan tidak memiliki kewenangan untuk mengusir para pedagang. Pasalnya, mereka menempati lokasi di tepi Jalan Kebon Jati, di luar area Pos Damkar.

"Saya tidak bisa melarang dan tidak bisa mengizinkan, walaupun lokasi mereka menutup jalan (mobil Damkar)" ujar Atep.

Deretan pedagang kaki lima itu berjejeran di depan gerbang pos Damkar hingga tinggal menyisakan lorong sempit yang hanya bisa dilewati sebuah sepeda motor. Kondisi ini menurut Atep sudah berlangsung beberapa bulan.

Dia menjelaskan, semestinya aparat terkait harus memahami kepentingan dan fungsi darurat yang diemban pihak Damkar. "Karena kalau ada panggilan kebakaran kami harus secepatnya berangkat ke lokasi," tutur Atep.

Menurutnya, pihak Satuan Polisi Pamong Praja yang memiliki kewenangan untuk mengatur ketertiban para padagang. Sayangnya, para petugas Satpol PP yang memiliki pos tepat di seberang pos Damkar terlihat tidak mempermasalahkan situasi tersebut.

Sofyan, salah seorang petugas Satpol PP yang sedang bertugas di depan Pos Damkar memang menyatakan kewenangan menertibkan para pedagang menjadi tanggung jawab mereka. Namun, dia mengaku hal tersebut sudah di luar kontrol mereka.

"Mereka keras kepala. Kami enggak bisa negur," kata Sofyan.

Dia tidak menjelaskan secara terbuka alasan ketidaksanggupan mereka mengendalikan penertiban. Sofyan hanya mengisyaratkan, pihaknya tidak ingin terjadi keributan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kehadiran para pedagang kaki lima di wilayah tersebut.

"Kami enggak ingin ribut-ribut. Terserah mereka (petugas Damkar) saja. Kalau (pedagang) enggak menyingkir, ya diseruduk saja," kata Sofyan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com