Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamil 3 Bulan Nekat Kawin Kontrak

Kompas.com - 10/06/2011, 09:48 WIB

BOGOR,  KOMPAS.com — Karena membutuhkan uang untuk menghidupi keluarganya, tanpa memedulikan kondisi tubuh yang tengah hamil, seorang perempuan berinisial S (24) rela menjalani kawin kontrak dengan pria Timur Tengah di Cisarua, Puncak, Bogor.

Sayangnya, sebelum perkawinan sesaat itu terjadi, warga Cigombong, Kabupaten Bogor, itu tertangkap razia petugas gabungan Desa Tugu Utara, Kepolisian Sektor Cisarua, dan Koramil Cisarua, Rabu (8/6/2011) malam di sebuah vila. Dalam razia yang berlangsung selama empat jam (pukul 19.00-23.00) tersebut, petugas juga mengamankan tujuh perempuan lain yang diduga akan melakukan kawin kontrak seperti halnya S.

Sejumlah petugas yang ikut dalam razia itu kaget manakala melihat perut S besar. Ketika ditanya petugas, wanita berparas manis ini mengaku tengah hamil tiga bulan. "Saya terpaksa melakukan ini, Pak. Saya tidak punya pekerjaan lain. Saya harus membiayai keluarga," kilah S.

Sebelum tertangkap, dia mengaku pernah menjalani kawin kontrak selama satu minggu dengan pria Timur Tengah. Dari hasil perkawinan tersebut, Susi memperoleh bayaran Rp 7 juta. Namun, dari bayaran sebesar itu, Susi hanya dapat setengahnya.

"Setengahnya lagi dipotong oleh perantara," kata wanita yang mengontrak rumah di Kampung Ciburial, Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, ini.

Uang hasil kawin sesaat itu dia pergunakan untuk membiayai kebutuhan keluarga. S memiliki orangtua yang tidak berpenghasilan tetap dan beberapa adik yang masih bersekolah.

Kisah pilu lainnya dikemukakan F (18). Gadis asal Cijantung, Jakarta Timur, ini mengaku nekat melakukan kawin kontrak dengan pria dari Timur Tengah karena harus menghidupi orangtua dan adiknya yang masih SMP. Dia mengaku sudah melakukan kawin kontrak sebanyak 11 kali.

Selama kawin kontrak, katanya, dia diberi nafkah Rp 5 juta selama seminggu oleh suami kontraknya. Jika dikontrak selama sebulan, maka F bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp 20 juta. "Tapi, uangnya tidak utuh saya terima. Yang 30 persen dipotong buat Mami," katanya.

Menurut pengakuan F, semua kegiatan kawin kontrak dilakukan melalui ijab kabul. Sulung dari tiga bersaudara ini mengaku terpaksa melakukan itu karena tuntutan hidup.

F mengatakan, dia rela meninggalkan bangku SMP demi mencari uang. "Biarlah saya seperti ini, tapi adik-adik saya harus menjadi orang. Dua adik saya harus menjadi sarjana dan bekerja yang layak," kata F sambil menitikkan air mata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com