Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penipu Internet Simpang Siur

Kompas.com - 10/06/2011, 11:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman mengatakan, tim gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya berhasil mengamankan 177 warga negara asing (WNA) asal China dan Taiwan yang diduga terlibat dalam sindikat internasional penipuan dunia maya. Seluruh warga asing itu ditangkap di 15 tempat kejadian perkara (TKP).

"Berdasarkan permintaan bantuan polisi China dan Taiwan, kami jajaran Ditkrimum (Direktorat Kriminal Umum) bersama-sama dengan Bareskrim berhasil menangkap 177 orang," ungkap Sutarman, Jumat (10/6/2011), melalui pesan singkat yang diterima para wartawan.

Seluruh warga asing itu terdiri dari 76 warga China dan 101 warga Taiwan. Penangkapan dilakukan di 15 TKP di wilayah Jakarta Selatan, Bekasi, Tangerang, Jakarta Barat, dan Jakarta utara. Seluruh pelaku ini merupakan buruan interpol Cina dan Taiwan. Pasalnya, banyak korban sindikat ini berada di kedua negara tersebut.

Namun, jumlah penipu internet yang disampaikan berbeda dari keterangan yang disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafly Amar. Pada Kamis (9/6/2011) kemarin, Boy mengatakan bahwa jumlah pelaku yang diamankan kepolisian yakni 170 WNA yang terdiri dari 73 warga negara China dan 97 warga asal Taiwan.

Boy juga mengatakan, pelaku dibekuk di 10 lokasi di Serpong, Bekasi, dan Jakarta Utara. Penggrebekan dilakukan tim gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya, Kamis (9/6/2011) pukul 12.00-17.00 WIB.

"Sebagian besar korban yang mereka tipu adalah orang China dan Taiwan, yang berada di negeri mereka masing-masing. Penipuan lewat internet ini dilakukan di 10 lokasi di Jakarta," kata Boy.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Robert Silitonga, Kamis malam mengatakan, jumlah warga negara asing yang diinapkan di Direktorat Jenderal Imigrasi sebanyak 177 orang. Mereka ditangkap dari 14 lokasi kejadian di Jakarta dan sekitarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com