Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan Meluas hingga Pinggir Jakarta

Kompas.com - 15/07/2011, 11:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dampak kemacetan di Ibu Kota Jakarta kini kian meluas. Wilayah macet tak lagi hanya berada di jalan-jalan protokol sentra bisnis, tetapi juga sudah menjalar hingga ke wilayah pinggiran Jakarta.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Tomex Korniawan mengatakan, titik rawan kemacetan bertambah di wilayah penyangga Ibu Kota, seperti Kalimalang, Jalan Raya Bogor, Depok, dan Ciputat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya kendaraan pribadi yang masuk dari luar Jakarta, sementara pertumbuhan kapasitas jalan tidak mampu mengikuti.

"Karena semakin banyak kendaraannya sehingga semakin padat, sementara kapasitas jalannya sudah tidak memadai," ucap Tomex, Jumat (15/7/2011) di Polda Metro Jaya.

Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya tahun 2010, jumlah kendaraan bermotor mencapai 11.362.396 unit, yang terdiri atas roda dua sebanyak 8.244.346 unit dan roda empat sebanyak 3.118.050 unit. Dari jumlah itu, 80 persen kendaraan roda dua di antaranya berasal dari luar Jakarta, sementara kendaraan roda empat 20 persen dari jumlah kendaraan roda empat seluruhnya.

Hal itu tidak sebanding dengan panjang jalan di Jakarta yang hanya 7.650 km dan luas jalan 40,1 km atau 0,26 persen dari luas wilayah DKI. Sementara itu, pertumbuhan panjang jalan hanya 0,01 persen per tahun, sedangkan pertumbuhan kendaraan bermotor sampai 15 persen.

Untuk mengantisipasi kemacetan yang semakin parah, polisi menurunkan personel tambahan guna mengatur lalu lintas di beberapa ruas jalan tersebut dan berkoordinasi dengan pemerintah kota terkait untuk mengurangi kemacetan yang terjadi.

Tomex juga mengatakan perlunya mengefektifkan sterilisasi jalur transjakarta. Hal ini penting agar kecepatan dan kenyamanan kendaraan umum bisa mengalihkan masyarakat pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

"Jadi, kalau bus lancar, bisa saja mereka menempatkan mobilnya atau kendaraannya di lokasi penitipan," katanya.

Dia berharap pemerintah pusat juga bisa segera memberikan keputusan yang juga mendukung pengurangan kemacetan Jakarta.

"Sekarang kan pemerintah pusat sudah ikut andil, jadi kami juga mengharapkan pemerintah bisa mengambil keputusan atau kebijakan yang mengurangi kemacetan," tuturnya.

Menurutnya, daripada melebarkan jalan, lebih baik pemerintah mengoptimalkan transportasi umum di Ibu Kota yang kondisinya sangat memprihatinkan. Armada transportasi umum saat ini sudah tua dan sedikit kondisinya yang layak digunakan. Hal itu mengakibatkan warga lebih memilih kendaraan pribadi daripada kendaraan umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com