Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga WN Iran Selundupkan 1 Kg Sabu

Kompas.com - 18/07/2011, 15:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga orang warga negara asing berkebangsaan Iran, yakni MA, MDZ, dan SK ditangkap aparat Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya pada Jumat (8/7/2011) sekitar pukul 12.15 WIB. Ketiganya ditangkap di salah satu hotel di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Tiga orang itu tertangkap karena hendak mengedarkan narkotika jenis sabu di Jakarta.

Dari tersangka, polisi mengamankan satu kilogram sabu yang dimasukkan ke dalam 159 bungkus plastik kecil.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Nugroho Aji Wijayanto mengatakan, ketiganya merupakan bagian dari jaringan internasional Iran-Jakarta.

"Sabu ini mereka buat di Iran lalu di bawa ke Indonesia pakai Qatar Airlines. Ketiga orang itu yang selundupkan," ungkap Nugroho, Senin (18/7/2011), di Polda Metro Jaya.

Nugroho mengatakan, sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, sabu-sabu itu disamarkan ke dalam perut hingga akhirnya mampu mengelabui petugas bea dan cukai di bandara.

"Aksi mereka sudah kami buntuti dari bandara. Mereka juga sudah tiga bulan belakangan. Mereka menggunakan taksi menuju hotel. Di situ mereka mengeluarkan sabunya," tutur Nugroho.

Saat pelaku mengeluarkan sabu itulah, aparat kepolisian langsung masuk dan menggerebek kamar tersangka.

"Barang bukti sebanyak satu kilogram sabu kami amankan dari plastik-plastik tipis. Nilainya kira-kira mencapai Rp 1,5 miliar dan bisa untuk dikonsumsi untuk 15.000 orang," ucap Nugroho.

Sabu-sabu itu, kata Nugroho, direncanakan untuk diedarkan di Jakarta dan wilayah lain di Indonesia. "Mereka mengedarkan sendiri. Belum ada pesanan untuk yang kedua," katanya.

Berdasarkan keterangan tersangka, ujar Nugroho, mereka sudah dua kali melakukan pengiriman barang haram itu. Pada aksi pertamanya, pengiriman sabu dari Iran masuk ke Indonesia tidak tercium polisi.

"Baramg itu juga sudah diedarkan di Jakarta," katanya.

Namun, pada pengiriman kedua, aksi mereka digagalkan. Polisi hingga kini masih melakukan pengembangan atas pihak-pihak lain yang berkecimpung dalam jaringan ini.

"Yang di Indonesia polisi akan mengembangkan karena diduga ada jaringannya. Kami kejar (pelaku lain) dari hasil penyelidikan ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com