Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Terapi Rel Rawabuaya Dimulai?

Kompas.com - 21/07/2011, 04:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari mulut ke mulut, terapi rel listrik di dekat Stasiun Rawabuaya kian menarik perhatian banyak orang. Setiap hari ada saja orang baru yang mulai merebahkan dirinya di rel kereta sebagai salah satu cara yang konon bisa menyembuhkan penyakit.

Santi (40), warga Poris, kota Tangerang, menuturkan ia tahu ada terapi rel listrik melalui tetangganya yang sudah terkena stroke terlebih dulu. "Dia bilang nggak sengaja rebahan di rel, saat sakit langsung terasa enak," ungkap Santi, Rabu (20/7/2011), saat dijumpai di Stasiun Rawabuaya, Jakarta Barat.

Ia juga meyakini, tetangganya yang dipanggil dengan "Om" itulah yang mempelopori terapi rel listrik. "Dia yang mulai. Namanya saya nggak tahu. Hanya dipanggil Om. Kapannya juga saya kurang tahu," ucap perempuan yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini.

Lain lagi cerita Neneng (50). Menurut Neneng, dari cerita yang ia dapat, terapi rel listrik ini bermula dari kisah orang depresi yang hendak bunuh diri. "Dia tadinya mau bunuh diri karena sulit jalan dengan rebahan di atas rel. Begitu kereta datang, dia tiba-tiba takut dan bisa berdiri dan berjalan baik," tutur Neneng.

Namun, saat ditanyakan kapan dimulainya terapi ini, Neneng pun tak tahu. Neneng sendiri sudah mengikuti terapi rel listrik selama satu tahun. Ia juga mengaku tahu terapi itu dari tetangganya.

Hingga kini, asal muasal aktivitas merebahkan diri di rel kereta Rawabuaya yang diyakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit itu masih misterius. Banyak cerita yang simpang siur dan tidak jelas kebenarannya, termasuk dengan khasiat medis yang ditimbulkan terapi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com